• Kontak
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Senin, 6 Februari 2023
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
SUBSCRIBE
BidikUtama.com
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
BidikUtama.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
  • Inspirasi
  • Jalan-Jalan
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Beranda Akademik Opini

Catatan Harian Intelektual Muslim dan Kebebasan Berpikir dalam Podcast Deddy Corbuzier Mengenai LGBT

15 Mei. 2022
pada Opini
0
Catatan Harian Intelektual Muslim dan Kebebasan Berpikir dalam Podcast Deddy Corbuzier Mengenai LGBT

Ilustrasi pasangan LGBT. (Sumber : cnnindonesia.com)

100
DILIHAT
Bagikan

Bidikutama.com — Baru-baru ini sedang viral podcast Deddy Corbuzier karena mengundang dua narasumber Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT). Podcast tersebut menjadi kontroversial hingga banyak dibicarakan di banyak media sosial. (15/5)

Pro dan kontra bahkan banyak terjadi antara netizen media sosial. Bahkan, sampai ada yang menyebut bahwa podcats Deddy Corbuzier itu terlalu liberal, dan dia salah memilih guru mengaji ketika menjadi seorang mualaf.

Sebagian netizen di media sosial menganggap podcast Deddy Corbuzier bersama pasangan LGBT itu adalah bagian dari sebuah kebebasan berpendapat dan berpikir seorang manusia. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa podcast tersebut telah mengampanyekan dan mendukung gerakan LGBT, sehingga banyak orang mengecam dirinya, bahkan ada yang mau melaporkannya ke pihak berwajib.

Saya jadi teringat tulisan-tulisan seorang intelektual muda muslim, yaitu Ahmad Wahib tentang kebebasan berpikir dan berpendapat. Wahib hidup di era yang sama dengan intelektual muda lainnya seperti Soehokgie. Hanya saja memang Wahib tidak banyak dikenal orang, tetapi pergolakan pikiran-pikirannya yang tajam masih relevan hingga saat ini.

Katakanlah Deddy Corbuzier salah dalam persoalan ini. Menurut Wahib orang-orang yang berpikir itu, walaupun hasilnya salah, masih jauh lebih baik dari pada orang-orang yang tidak pernah salah karena tidak pernah berpikir, dan ia sungguh tidak dapat mengerti mengapa orang-orang begitu sangat takut dengan kebebasan berpikir. Padahal, dengan berpikir bebas manusia akan jauh lebih memahami tentang dirinya sendiri. Manusia akan lebih banyak tahu tentang kemanusiaannya. Mungkin akan ada orang yang mengemukakan bahaya dari berpikir bebas yaitu orang yang berpikir bebas itu cenderung liberal atau bahkan bisa jadi berbahaya. Benarkah demikian? Padahal orang yang sama sekali tidak berpikir juga bisa berbahaya!

Lebih dalam lagi Wahib mengatakan dengan berpikir bebas memang bisa salah hasilnya. Dengan tidak berpikir bebas juga bisa salah hasilnya. Lalu mana yang lebih potensial untuk menjadi benar? Mana yang lebih potensial untuk menemukan kebenaraan-kebenaran baru? Katanya, orang yang takut dengan kebebasan berpikir itu telah menyia-nyiakan hadiah Tuhan yang begitu berharga yaitu otak. Pemikir bebas itu adalah orang-orang yang senantiasa gelisah. Kegelisahan itu memang dicarinya. Mereka gelisah untuk memikirkan macam-macam hal terutama hal-hal yang dasariah dengan semata-mata berpijak pada obyektivitas akal.

Pada akhirnya, memang Wahib tidak mendewa-dewakan kekuatan berpikir manusia sehinga seolah-olah absolut. Kekuatan berpikir manusia itu memang ada batasnya, sekali lagi ada batasnya! Tapi pertanyaannya siapa yang tau batas-batas itu? Selama otak itu masih bisa bekerja atau berpikir, itulah tanda bahwa ia masih dalam batas kemampuannya.

Sebagai intelektual muslim, Wahib juga menuliskan dalam catatannya, kalau betul-betul Islam itu membatasi kebebasan berpikir, sebaiknyalah saya berpikir lagi tentang anutan saya terhadap Islam ini. Maka hanya ada dua pilihan, yaitu menjadi muslim sebagian atau setengah-setengah atau malah menjadi kafir. Namun, sampai sekarang saya masih berpendapat bahwa Tuhan tidak membatasi, dan Tuhan akan bangga dengan otak saya yang selalu bertanya, tentang Dia. Saya percaya bahwa Tuhan itu segar, hidup, tidak beku. Dia tak akan mau dibekukan.

Penulis : Moch Aziz/Mahasiswa Administrasi Publik Untirta 2019
Editor : Owen/BU

Tag: beritaberita kampusBerita Mahasiswaberita serangberita untirtaDedyLGBTmahasiswaopiniPodcastuntirta
KirimBagikanTweetBagikan
Pos Sebelumnya

Sinkronisasi untuk Pertama Kalinya, Begini Kata Ormawa

Pos Selanjutnya

Dipandang Baik, WR I Dukung Pelaksanaan PMM 2

BERITA TERKAIT

Demokrasi Kampus Digelar, RKUHP Apa Kabar?

Demokrasi Kampus Digelar, RKUHP Apa Kabar?

27 Des. 2022
47
Problematika Pesta Demokrasi Mahasiswa 2022

Problematika Pesta Demokrasi Mahasiswa 2022

14 Des. 2022
281
Pos Selanjutnya
Dipandang Baik, WR I Dukung Pelaksanaan PMM 2

Dipandang Baik, WR I Dukung Pelaksanaan PMM 2

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

WR IV Minta Duta Untirta Lebih Dekat dengan Masyarakat

WR IV Minta Duta Untirta Lebih Dekat dengan Masyarakat

27 Nov. 2020
162
Carut-marut Kebijakan Pemerintah Tangani Covid-19

Carut-marut Kebijakan Pemerintah Tangani Covid-19

24 Jul. 2021
20

Berita Populer

Bangga! Untirta Naik 30 Peringkat dalam Webometrics Rank

Bangga! Untirta Naik 30 Peringkat dalam Webometrics Rank

2 Feb. 2023
72
Pendaftaran Program PERMATA-SARI Dibuka, Catat Tanggalnya!

Pendaftaran Program PERMATA-SARI Dibuka, Catat Tanggalnya!

30 Jan. 2023
54
Jadwal Pemilihan Rektor Periode 2023-2027 Diresmikan

Jadwal Pemilihan Rektor Periode 2023-2027 Diresmikan

1 Feb. 2023
38

Siapkan Berkas! Pendaftaran IISMA 2023 Sudah di Depan Mata

29 Jan. 2023
63
Simak! Begini Serba-serbi Harapan Mahasiswa untuk BEM KBM

Simak! Begini Serba-serbi Harapan Mahasiswa untuk BEM KBM

8 Jun. 2020
2k
Perhatian! Batas Akhir Pengisian KRS Diperpanjang

Perhatian! Batas Akhir Pengisian KRS Diperpanjang

1 Feb. 2023
29

Komentar Terkini

  • Muhamad Nuryana pada KKM Desa Cipedang Atasi Masalah Pertanian Melalui Penyuluhan
  • Salam pada Mengenal Metaverse, Konsep Dunia Digital Masa Depan yang Canggih
  • aun pada MPM Untirta: Pemira Ulang FKIP Inkonstitusional
  • Firmansyah Ismail pada Mahasiswa Kupu-kupu VS Mahasiswa Kura-kura
  • Ita Mulyati pada Beasiswa Unggulan Dibuka, Cek Persyaratannya!
rekonnekt.studio rekonnekt.studio rekonnekt.studio
IKLAN

BidikUtama.com

Redaksi Bidik Utama menerima karya berupa cerpen, opini, dan resensi. Karya disertai identitas pengirim berupa nama dan asal instansi/Universitas. Karya yang telah masuk menjadi milik redaksi. Dikirim melalui email ke redaksi@bidikutama.com

Kategori

  • Akademik
  • Berita Mahasiswa
  • FKIP
  • Inspirasi
  • Jalan-Jalan
  • Karya Mahasiswa
  • Opini
  • Sosok
  • Suara Kita
  • Sudah Tahukah?
  • Tentang Bidik Utama
  • Usaha Mahasiswa
  • Kontak
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© Bidik Utama. Hak Cipta dilindungi undang-undang. ❤️ by Rekonnekt Studio

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan

© Bidik Utama. Hak Cipta dilindungi undang-undang. ❤️ by Rekonnekt Studio