Bidikutama.com – Berbicara soal pendidikan nasional tak terlepas dari tenaga pendidik yang profesional yaitu guru. Baru-baru ini telah menjadi perbincangan hangat di bidang pendidikan Indonesia tentang wacana Marketplace Guru di tahun 2024.
Tenaga Guru adalah salah satu tonggak utama dalam pendidikan nasional Indonesia. Sebagai Acuan Mutu Pendidikan Nasional dalam UU 14 Tahun 2005 mendefinisikannya secara jelas pada pasal 1 Guru Pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, melatih, peserta didik dalam Pendidikan Formal, baik Pendidikan Dasar, maupun Pendidikan Menengah.
Dilansir dari cnnindonesia, Marketplace Guru atau sistem rekrutmen guru baru ini digagas oleh Bapak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dalam Rapat Kerja (Raker) bersama DPR RI Komisi X Pada akhir Mei lalu.
Nadiem menjelaskan marketplace adalah solusi dari 3 permasalahan utama yang terjadi. Pertama, kekosongan guru secara tiba-tiba yang diakibatkan kematian, pensiun dan pindah sekolah. Kedua, kebutuhan rekrutmen guru di setiap sekolah berbeda-beda. Karenanya, rekrutmen terpusat tidak menjawab solusi atas permasalahan tersebut. Ketiga, pemerintah daerah tidak menempati formasi yang sesuai dengan kebutuhan dari setiap sekolah.
Marketplace Guru merupakan sebuah platform yang berisi database guru yang siap mengajar untuk sekolah yang membutuhkan sehingga secara realtime sekolah dapat mengambil guru di platform tersebut dengan melihat kriteria guru yang dibutuhkan.
Marketplace Guru nantinya akan berisi mengenai lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, guru honorer, dan calon guru ASN (Aparatur Sipil Negara). Program itu dinilai mampu meningkatkan kualitas serta kompetensi calon tenaga pendidikan sebelum mengajar di sekolah-sekolah.
Dilansir Prsoloraya.com, dalam Raker tersebut Nadiem juga menjelaskan dalam regulasi sistem gaji guru bahwa anggaran gaji dan tunjangan guru ASN yang sekarang ada di pemerintah daerah dialihkan ke sekolah. Bagi guru yang telah direkrut oleh pihak sekolah akan di salurkan ke pada dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dari pemerintah daerah masing-masing.
Namun, dibalik semua janji yang ada, program ini menjadi kontroversial dalam dunia pendidikan dan menuai kritikan pada saat Raker dengan DPR RI Komisi X. Kritikan tersebut meliputi baik persoalan nama, regulasi, dan sebagainya.
Menurut penulis, Program Marketplace Guru adalah program yang tidak benar-benar serius dalam menyejahterakan guru. Ada beberapa persoalan yang dapat dikritisi. Pertama, pada nama program tersebut sangat lah miris, saya sepakat atas tanggapan dari Wakil Ketua Komisi X saat Raker tersebut. Nama program ini terlalu memaknai guru sebagai barang yang di perjualbelikan lewat platfrom yang seperti online shop (marketplace) padahal guru adalah profesi yang paling mulia untuk mencerdaskan intelektual dan moralitas bangsa Indonesia ini.
Kedua, Kemendikbud lebih harus memikirkan lulusan Sarjana Strata 1 (S1) yang begitu banyak lulusan perguruan tinggi Fakultas Pendidikan yang membutuhkan ruang keilmuannya dalam mengajar di sekolah yang sampai saat ini mencari dan bahkan menjadi pengangguran karena regulasi tenaga pendidik honorer yang dibatasi.
Ketiga, Kemendikbud lebih baik menangani jutaan guru honorer yang mengikuti Program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK ) sampai hari masih belum diangkat yang telah mengabdi beberapa tahun lamanya agar kesejahteraan guru harus terealisasikan.
Dan terakhir, mengenai gaji honorer yang semakin tidak mencapai harapan guru seharusnya menjadi perhatian serius dari pemerintah untuk menangani kesejahteraan guru baik itu honorer yang menjadi polemik tingkat kesejahteraannya di masing-masing daerah.
Tulisan ini sebagai keluh kesah bagi kami yang nantinya menjadi tenaga pendidik dan kekhawatiran masa depan pendidikan Indonesia dikarenakan tingkat kesejahteraaan guru yang rendah.
Refrensi :
cnnindonesia.com. (2023, Juni). Marketplace Guru ala Nadiem yang Tuai Kritik dan Harapan. Diakses pada 13 Juni 2023, dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230608061625-20-959053/marketplace-guru-ala-nadiem-yang-tuai-kritik-dan-harapan
Beritasolorakyat.com (2023, Mei). Begini Sistem Gaji Marketplace Guru yang Disebut Nadiem Makarim Lebih Menyejahterakan. Lebih Baik?. Diakses pada 13 Juni 2023, dari https://prsoloraya.pikiran-rakyat.com/pendidikan/amp/pr-1116725140/begini-sistem-gaji-marketplace-guru-yang-disebut-nadiem-makarim-lebih-menyejahterakan-lebih-baik
Penulis : Osep/BU
Editor : Adi/BU