Bidikutama.com – Manajemen keuangan di sekolah dasar merupakan pengelolaan keuangan disekolah yang bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, sarana prasarana, dan penyelenggaraaan kegiatan ekstrakurikuler yang ditransparasikan melalui pembukuan dalam bentuk laporan keuangan yang rapi. Dalam pengelolaan ini juga dilakukan budgeting terlebih dahulu untuk menyesuaikan kebutuhan setiap sekolah. (19/10).
Di setiap sekolah juga perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap penggunaan dana untuk menghindari penggunaan dana yang tidak efektif. Manajemen keuangan ini mempengaruhi manajemen lainnya yang ada di sekolah, misalnya manajemen sarana prasarana. Yang dimana segala kebutuhan sarana prasarana disekolah sangat berkaitan dengan manajemen keuangan.
Manajemen keuangan yang buruk akan menyebabkan proses belajar kurang efektif dan menghasilkan pembelajaran yang tidak sesuai dengan capaian kompetensi peserta didik.
Apabila tidak ada dana untuk meningkatkan sarana prasarana di sekolah, maka bisa dikatakan peserta didik kurang mendapat pembelajaran yang bermakna. Dengan kata lain penggunaan dan pemeliharaan sarana prasarana dilingkungan pendidikan berpengaruh untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar dan sebagai penunjang untuk pembelajaran di zaman sekarang.
Pemerintah telah memberikan bantuan dana untuk setiap sekolah yaitu Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana ini biasanya diberikan kepada sekolah dua kali dalam setahun dengan pembagian bertahap secara merata.
Adapun dana-dana lain biasanya bersumber dari luar sekolah seperti pendanaan dari masyarakat umum ataupun donasi dari lembaga lain.
Dana tersebut diberikan untuk kelancaran proses pembelajaran, jika terjadi ketidaksesuaian dalam kegiatan proses pembelajaran maka perlu dilihat bagaimana perincian dan pengaturan keuangan disekolah.
Manajemen keuangan yang baik akan memperlihatkan hasil yang baik pula pada proses pembelajaran. Ketika fasilitas sekolah terpenuhi maka kegiatan belajar mengajar akan menjadi efektif.
Dalam proses pembelajaran guru akan mempergunakan sarana prasarana yang sesuai dan menggunakan metode berdasarkan karakteristik peserta didik dengan sarana prasarana sebagai penunjang keberhasilan.
Hal yang terlihat ketika hasil pembelajaran itu tercapai ialah pemahaman peserta didik terhadap suatu permasalahan. Tidak hanya itu, melainkan dari berbagai aspek seperti kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Walaupun begitu, harus menyesuaikan kebutuhan sekolah agar tidak ada pemborosan dalam pendanaan tersebut sebagai penunjang pembelajaran.
Banyak dampak buruk yang dapat terjadi jika pengelolaan dana tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan terutama dalam proses pembelajaran. Pertama, Guru akan kurang mendapatkan motivasi untuk berkembang dan meningkatkan kualitasnya karena keterbatasan dana untuk melakukan pelatihan.
Kedua, segala bentuk alat dan fasilitas pembelajaran juga tidak memadai yang menyebabkan tidak efektifnya kegiatan belajar mengajar. Ketiga, pengadaan buku dan peralatan sekolah juga kurang memadai. Terakhir, dapat terjadi penyelewengan dana yang merugikan banyak pihak.
Berdasarkan hal ini, dalam proses pembelajaran akan menurunkan kualitas pengajaran. Lalu penggunaan metode pembelajaran yang monoton dan kurang inovatif karena keterbatasan dana untuk mengembangkan pembelajaran yang variatif, dan keterbatasan dana untuk memberikan bantuan tambahan bagi siswa yang membutuhkan.
Oleh karena itu, solusi dari permasalahan-permasalhan ini ialah pengelola dana sekolah harus menerapkan sistem pembukuan dan laporan yang teratur serta transparan dengan dilandasi kejujuran yang penuh tanggung jawab.
Selain itu, melakukan budgeting atau perencanaan anggaran dengan mempertimbangkan semua kebutuhan sekolah tanpa adanya pemborosan dana. Lalu melibatkan semua pihak yang bersangkutan dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan keuangan seperti guru, orang tua, dan siswa.
Terakhir, juga perlu adanya mencari sumber pendapatan tambahan seperti mengadakan kegiatan ekstrakurikuler berbayar, kegiatan study tour berbayar, dan menjalin kerja sama dengan pihak luar.
Dengan begitu hasil – hasil yang diharapkan dari semua pihak dalam kegiatan pembelajaran akan tercapai jika diterapkan dengan baik. Pertama dari pengadaan materi pelajaran, buku, dan peralatan sekolah yang berkualitas dan tercukupi. Dalam hal ini akan mendorong peserta didik terlibat aktif dalam suasana belajar yang menyenangkan.
Kedua, pengembangan profesional guru melalui pelatihan-pelatihan dan pengembangan kemampuan yang dilakukan baik secara offline ataupun online. Hal ini akan mendorong guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran yang beragam untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.
Ketiga, pemberikan fasilitas pembelajaran yang lengkap dan inovatif, termasuk teknologi yang mendukung untuk meningkatkan motivasi peserta didik.
Selain itu akan meningkatkan pemahaman peserta didik, menumbuhkan keingintahuan yang tinggi, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga pembelajaran tersebut menyenangkan.
Referensi :
Alkurnia. Anggraini. 2017. PENGELOLAAN MANAJEMEN KEUANGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN. Diakses pada https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snpe/article/download/10710/8387
Rahmah, Nur. 2016. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH. Journal of Islamic Education Management. Vo.1, No.1.
Sujana, I. W. C. (2019). FUNGSI DAN TUJUAN MANAJEMEN KEUANAGN SEKOLAH DI INDONESIA. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1). https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.927.
Penulis : Ramdani Fauzidin Akbar, Afida Novitasari, Siti Roh Haeni dan Lukman Nulhakim, mahasiswa PGSD Pendidikan IPA FKIP Untirta
Editor : Tebi/BU