Bidikutama.com – Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk membuat alat, metode, atau proses yang membantu menyelesaikan pekerjaan manusia. Teknologi dapat berupa perangkat digital, alat, atau sistem. Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang memiliki kemampuan pemecahan masalah layaknya manusia yang dapat menulis puisi, membuat prediksi berbasis data, mengenali gambar, dan sebagainya. Selasa (25/3)
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan atau AI telah menjadi topik pembicaraan hangat di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Hal ini disebabkan oleh kemajuan pesat dalam algoritma pembelajaran dan pemrosesan bahasa alami, serta analisis data yang memungkinkan AI untuk mengoptimalkan proses pengajaran dan meningkatkan pengalaman belajar siswa.
Dengan segala potensi yang dimiliki, AI mempunyai kemampuan luar biasa untuk memperbaiki mutu pembelajaran di sekolah maupun kampus. Tetapi, seperti halnya dengan inovasi lainnya, pasti ada tantangan yang muncul. Dengan demikian, ada pertanyaan penting mengenai peran teknologi AI dalam pendidikan. Apakah kehadiran AI di dunia pendidikan lebih banyak membantu pendidik dan peserta didik, atau justru menjadi penghambat?
Salah satu hal menarik dari teknologi AI adalah kemampuannya untuk menyesuaikan materi pembelajaran dan metode pengajaran sesuai kebutuhan setiap siswa. AI bisa menganalisis dengan teliti kemampuan dan kelemahan masing-masing siswa dan merekomendasikan materi yang tepat sesuai dengan tingkat pemahaman yang dimiliki siswa.
Berkat kecanggihan teknologi AI, siswa dari berbagai latar belakang dapat mengakses pendidikan berkualitas secara lebih luas melalui platform e-learning. AI dapat menjadi jembatan penghubung antara siswa dan guru dengan pembelajaran jarak jauh yang tidak hanya lebih interaktif, tetapi juga lebih efektif.
Teknologi AI juga dapat membantu para guru mengotomatisasi berbagai pekerjaan administratif, seperti penilaian tugas atau ujian, rekap kehadiran siswa, penyusunan laporan akademik, hingga berkomunikasi dengan orang tua. Dengan cara ini, guru memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dan mendampingi siswa dalam proses belajar secara langsung.
Disamping dampak positif dari penggunaan teknologi AI dalam pendidikan, ada tantangan dan potensi hambatanya tersendiri yang harus bisa diatasi. Jika siswa terlalu bergantung pada AI, ada risiko mereka bisa kehilangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif karena mereka sudah terbiasa menerima jawaban dari sistem secara otomatis. Ini jelas bukan hal yang kita harapkan dalam proses belajar, dimana seharusnya proses belajar tersebut merangsang pemikiran siswa secara mendalam. Ketergantungan ini dapat menghambat perkembangan keterampilan penting yang diperlukan di dunia nyata.
Kita juga harus ingat bahwa pendidikan itu bukan hanya soal akademik, tetapi juga tentang perkembangan karakter dan kemampuan bersosialisasi. Jika pembelajaran yang berbasis AI mengurangi interaksi secara langsung, baik antar siswa maupun antara guru dan siswa, besar kemungkinan aspek sosial dalam pendidikan bisa terdampak negatif.
Selain itu, jika ini dilakukan secara terus menerus tanpa adanya interaksi sosial secara langsung, siswa akan lebih segan untuk menyampaikan pertanyaan atau pendapat mereka karena kurangnya pendekatan personal yang dilakukan oleh guru. Jika guru dan siswa terbiasa bersosialisasi dan bertatap muka secara langsung, komunikasi antara guru dan siswa juga akan menjadi lebih baik.
Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwasannya AI memiliki banyak potensi untuk membantu siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya dalam dunia pendidikan. Teknologi AI memiliki banyak manfaat, mulai dari personalisasi pembelajaran hingga efisiensi manajemen pendidikan. Namun, ketergantungan pada teknologi, kurangnya interaksi sosial, masalah privasi, kesenjangan digital, dan kualitas konten adalah masalah yang harus dipertimbangkan.
Oleh karena itu, penting bagi pendidik, pembuat kebijakan, dan pengembang teknologi untuk bekerja sama membuat lingkungan pendidikan yang seimbang, di mana AI dapat digunakan tanpa mengorbankan kualitas pendidikan atau keadilan bagi semua siswa. Selain itu, penting untuk menggunakan AI secara bijak sambil tetap menjaga peran guru dan interaksi manusia dalam proses belajar mengajar. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang membantu, bukan penghambat di dunia pendidikan.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu merasa bahwa AI lebih banyak membantu atau justru menghambat perkembangan pendidikan saat ini?
Penulis : Yunita/Mahasiswi Pendidikan Matematika Untirta
Editor : Rizqy/BU