OpinjopiBidikutama.com – Pemilihan umum raya (pemira) adalah pesta demokrasi bagi mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di lingkungan kampus. Berbeda dengan edisi sebelumnya yang dilaksanakan di bulan Februari-Maret, pemira tahun ini dimajukan kembali semula di bulan Desember. Namun apakah pemira tahun ini akan seramai edisi sebelumnya?
Melihat situasi saat ini yang sedang berlangsung Ujian Akhir Semester (UAS) seluruh mahasiswa disibukkan dengan belajar untuk menghadapi ujian. Bersamaan dengan itu, pesta demokrasi tahunan mahasiswa Untirta (pemira -red) pun sudah dimulai sejak awal Desember yang rangkaiannya akan selesai di akhir Desember dimana mahasiswa sedang disibukkan dengan UAS.
Dengan fenomena tersebut, apakah pesta demokrasi tahunan mahasiswa Untirta tahun ini akan seramai edisi sebelumnya? mungkin bisa kita lihat nanti seberapa banyak jumlah pemilih yang berpartisipasi dalam pemira ini.
Kembalinya periode pemira seperti semula sebelum adanya pandemi Covid-19 memang cukup terasa cepat bagi kepemimpinan para organisasi mahasiswa (ormawa) yang sedang menjabat saat ini. Dimana para pimpinan ormawa rata-rata baru menjabat disekitar bulan Maret 2022 kemarin dan belum genap 1 tahun masa jabatannya, tetapi harus kembali berpindah estafet kepemimpinan ormawa kepada pimpinan baru yang akan terpilih pada saat pemira akhir tahun ini.
Tentu dengan problematika pelaksanaan pemira yang dimajukan seperti semula, menuai pro kontra dari kalangan aktivis mahasiswa dan juga pasti memiliki hal positif dan negatif pada pelaksanaannya nanti. Contoh hal negatif/kekurangannya adalah karena dilaksanakan di tengah UAS yang memungkinkan mahasiswa akan lebih memilih fokus untuk ujian dibandingkan untuk berpesta demokrasi pada pemira ini. Namun sisi positifnya, estafet kepemimpinan akan berjalan dengan semestinya dimana awal kepemimpinan akan dimulai awal tahun depan pada bulan Januari yang akan memperbaiki sistem kaderisasi dan program kerja setiap ormawa.
Penulis : Ryan/BU
Editor : Putri/BU