Bidikutama.com – Kampus indah yang terletak di Provinsi Banten dan memiliki beberapa bangunan yang tersebar di Kota Serang (Kampus Pakupatan, Kampus Ciwaru, dan Kampus Kepandaian), Kabupaten Serang (Kampus Sindangsari), dan Kota Cilegon (Kampus Cilegon). Tersorot kemegahan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dengan kampus barunya yakni kampus yang berada di Sindangsari, dimana kampus tersebut mendapat kehormatan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo beserta beberapa jajaran Menterinya.
Dikutip dari artikel berita yang ada di laman resmi Untirta, berjudul “Presiden Resmikan Kampus Baru Untirta Sindangsari”, beliau mengapresiasi konsistensi kampus dalam menerapkan konsep “Smart and Green University” secara nyata.
Perkenalkan, mahasiswa yang masih memiliki beberapa kegiatan perkuliahan sehingga beberapa kali pula mengurusi administrasi di Kampus Sindangsari. Megah dan indah adalah dua hal yang terbesit dalam sanubari mahasiswa ini, gedung-gedung menjulang tinggi nampak visi dan misi kampus ada pada gedung tersebut, pemandangan bukit nan asri memanjakan mata dan juga luasnya kampus menjadikan mahasiswa ingin sekali menjelajah ke setiap sudutnya. Pelayanan yang masih semangat karena memiliki rumah baru dalam melaksanakan tugasnya.
Namun, ironi sekali ketika mahasiswa ini berjalan memandangi beberapa sudut kampus yang dihidupi oleh makhluk Tuhan yakni beberapa tanaman, pepohon, tumbuhan dan juga rerumputan. Banyak yang menyadari bahwa tumbuhan masih sangat hijau dan segar ketika melihat peresmian kampus Sindangsari yang dikomandoi oleh orang nomor satu di negara ini yaitu Presiden, Joko Widodo, secara langsung ataupun disiarkan di kanal online. Saat itu bisa terlihat jelas indah dan segar ketika melihat tumbuhan secara bebas hidup, hijau seperti terurus sekali, atau memang hanya karena baru saja makanya terlihat indah dan segar?
Konsep yang diusung oleh Untirta sangatlah bagus yakni “Smart and Green University”. Mari kita fokus terhadap salah satunya yakni “Green”, pertanyaan di kepala mahasiswa ini pun muncul seberapa jauh konsep “Green” yang digaungkan oleh Untirta?
Karena sejujurnya, mahasiswa ini tak melihat ada yang menyirami tanaman, pepohonan, tumbuhan, maupun rerumputan tersebut. Akhirnya makhluk Tuhan yang sama-sama memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang baik justru “menguning” tanda tak betah atas omongan “Green” yang selalu dibawa-bawa dalam sambutan maupun pidato para pejabat kampus.
Mahasiswa sangatlah bersyukur atas perpindahan kampus ini, dan sangatlah memandang baik atas pelayanan bagi mahasiswanya (mungkin). Tapi, apakah makhluk Tuhan yang lain dalam hal ini adalah tumbuh-tumbuhan bersyukur terhadap perpindahan ini?
Jika memang mereka bersyukur, maka mereka hidup “menghijau” dan bersama-sama mewujudkan “Green University” bagi Kampus Tercinta, ataukah memang hanya slogan semata agar terlihat kokoh perkasa? namun, perawatannya tak diindahkan sama sekali bahkan mungkin tak terpikirkan sama sekali untuk merawat tumbuhan tersebut?
Jangan sampai alam marah atas kekhilafan manusia yang ada di kampus tersebut karena melupakan perawatan lingkungan yang seakan-akan sangat diremehkan. Dari saya Mahasiswa yang sedih melihat tumbuhan-tumbuhan hijau hanya ada ketika peresmian saja, namun “Nyatanya?”
Penulis: Muhammad Fauzan, Mahasiswa Fakultas Hukum Untirta 2017
Editor: Rara/BU
Tahun 2003 saya lulus dari FMIPA UGM. Tahun 2021 (setelah 18 tahun ditinggalkan) saya baru kembali menengok almamater dan sudah banyak berubah. Jauh lebih adem dan nyaman. Mungkin bisa dicoba kembali lagi ke kampus untirta sindang sari 18 tahun lagi ya, hehehe