Perkembangan negara Indonesia tidak terlepas dari sejarah demokrasi , sejak era pasca reformasi hingga saat ini Indonesia masih menganut sistem demokrasi yaitu sistem yang kedaulatannya berada ditangan rakyat atau lebih dikenal dengan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tak terkecuali juga pada kehidupan kampus yang dinamika mahasiswanya sangat mendukung dengan adanya demokrasi di lingkungan kampus. Salah satu produk demokrasi dilingkungan kampus adalah dengan adanya Pemira yaitu Pemilihan Umum Raya.
Untirta merupakan salah satu kampus yang mengadakan pemira secara langsung setiap satu tahunnya. Pemira ini diadakan untuk memilih pemimpin mulai dari tataran prodi atau jurusan, Fakultas, sampai ke tataran Universitas. Semua mahasiswa aktif Untirta memiliki hak untuk mengaspirasikan suaranya dalam pemira ini dengan dibuktikan dengan KTM, atau identitas lain yang menandakan bahwa dia adalah mahasiswa aktif Untirta.
Tetapi pada kenyataannya untuk saat ini untirta mengalami penurunan dalam pemira. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang tidak peduli atau lebih parahnya lagi mereka melakukan Golput (Golongan Putih). Kemudian dibuktikan lagi dengan kurangnya peminat untuk maenjadi pemimpin ini terlihat pada beberapa Jurusan serta Fakultas yang melakukan aklamasi.
Pada dasarnya dengan adanya Pemira dikampus Untirta ini diharapkan mahasiswa mampu memilih dengan selektif dan cerdas. Artinya mahasiswa harus mampu memilih pemimpin yang benar-benar mampu bertanggung jawab serta mampu mengayomi mahasiswa-mahasiswanya bukan mengayomi golongan-golongan tertentu, dan juga tentunya pemimpin yang mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik untuk mahasiswa khususnya dan untirta pada umumnya. Bukan menjadi mahasiswa yang apatis yang tidak mau adanya perubahan untuk Untirta kedepannya.
Mari kita pikirkan bersama-sama apa sebenarnya yang menjadi penyebab menurunnya Pemilihan Umum Raya di Untirta. apakah ini disebabkan oleh sistem, pemimpin yang terdahulu atau mahasiswanya itu sendiri? Itu akan dikembalikan kepada pandangan masing-masing.