Bidikutama.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan lakukan survei kekerasan seksual. Sebagai wadah advokasi keresahan mahasiswa. (21/10)
BEM KBM Untirta menilai tingkat pelecehan di Untirta merupakan persoalan yang serius dan harus diberantas.
Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM Untirta, Nada karima menjelaskan survei ini bertujuan untuk mendata seberapa banyak kasus yang terjadi di Untirta dan menjadi dasar BEM KBM untuk melakukan advokasi.
“Mewadahi dan mendata untuk mengadvokasikan keresahan seluruh sivitas akademika terkait kekerasan seksual di Untirta,” tutur Nada.
Nada juga menjelaskan survei ini bagian dari pendidikan dan penyadaran akan urgensinya kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Untirta dalam bentuk verbal maupun non-verbal.
“Menjadi langkah efektif dalam mengedukasi serta meningkatkan kepedulian seluruh sivitas akademika Untirta terkait kekerasan seksual,” jelasnya.
Survei ini diharap dapat menunjukan keadaan Untirta yang aman atau masih darurat kekerasan seksual. Nada juga berharap semoga dengan adanya survei ini bisa jadi alat atau media untuk menyampaikan kasus dan menjadi bagian dari sarana pemberantasan kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Untirta.
“Semoga bisa jadi alat bantu atau saran untuk menyampaikan keluhan dan menjadi penyadaran bahwa kekerasan seksual adalah persoalan yang serius,” harap Nada.
Harfan Nugraha, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) turut mendukung adanya survei ini.
“Dengan adanya survei ini memiliki dampak berupa awareness dengan isu kekerasan seksual,” ujar Harfan.
“Dan bisa saja mem-blow up adanya kemungkinan kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus,” lanjutnya.
Reporter : Rizky/BU
Penulis : Bila/BU
Editor : Najwa/BU