Bidikutama.com – Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemira) di lingkungan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kembali diwarnai aklamasi. Hal ini dikarenakan setiap calon pimpinan organisasi mahasiswa (ormawa)-nya hanya terdapat satu pasangan calon (paslon). (20/2)
Demikian yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Faperta, Erika Dianty Putri.
“Iya benar, hanya satu paslon saja untuk (pimpinan) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan semua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Alasan sebenarnya karena memang hanya ada satu paslon dari masing-masing HMJ maupun BEM Fakultas yang daftar dan terverifikasi oleh KPUM Faperta,” ujar Erika.
Adapun masing-masing paslon pimpinan ormawa Faperta yakni :
Paslon pimpinan BEM Faperta : Haerudin Susilo-Hairul Afandi
Paslon pimpinan Himpunan Mahasiswa Agribisnis (Himagri) : Alif Fadlianto-Elsa Nurfajriah
Paslon pimpinan Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (Himagron) : Farhan Paujul I.-Igna Sholihah
Paslon pimpinan Himpunan Mahasiswa Perikanan (Himapi) : Raihan Alfath-Jhohan Petrus
Erika menerangkan, dikarenakan hanya terdapat masing-masing satu paslon, maka rangkaian debat yang dilaksanakan akan terdapat perbedaan dari debat yang semestinya.
“Dari KPUM Faperta sendiri akan mengadakan pemaparan visi-misi dari para paslon, untuk teknisnya akan dilakukan secara online melalui Zoom Meeting,” terangnya.
Dirinya berharap rangkaian pemira kali ini terutama di Faperta Untirta dapat berjalan sesuai dengan timeline.
“Semoga semua paslon bisa mendapat hasil yang terbaik dan semoga tidak terjadi hal-hal yang merugikan Faperta sendiri dari pemira ini,” tutupnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Faperta Untirta, Farhan, menanggapi pemira di lingkungan Faperta yang kembali diwarnai aklamasi. Menurutnya, sekurang-sekurangnya harus ada 2 calon agar demokrasi di lingkungan Faperta dapat hidup.
“Karena aklamasi selama 3 periode ini sudah cukup meredupkan demokrasi di Faperta. Sejatinya setiap mahasiswa pertanian berhak memilih dan dipilih,” ungkap Farhan.
Ia berharap siapapun yang menjadi pemimpin nanti, merupakan orang-orang yang terpilih.
“Dan bisa mengemban amanah satu tahun ke depan untuk melanjutkan estafet kepangurusan dan untuk faperta yang lebih baik lagi,” pungkasnya.
Reporter : Brian/BU
Penulis : Beti/BU
Editor : Hafidzha/BU
Aklamasi bukanlah sebuah kemunduran dari Demokrasi, tanda aklamasi adalah kepercayaan dari mahasiswa di faperta dan memang tidak ada yang berani mencalonkan diri lagi mahasiswa yg lain atau mungkin memang sudah percaya mahasiswa yg lainnya kepada calon tersebut.