Bidikutama.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pendidikan Merdeka (Apem) usai melaksanakan aksi dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional di kawasan Ciceri, Kota Serang, Jum’at (10/12). Tuntutan mereka salah satunya penetapan Upah Minimun Provinsi (UMP) Banten. (11/12)
Hal ini diungkapkan oleh Hubungan Masyarakat (Humas) aksi, Arief Geofalin, salah satu massa asal Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA-PP) Komisariat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).
“Jika berbicara terkait HAM yang menyangkut hajat hidup orang banyak, maka kita melihat hari ini buruh menuntut upah yang layak dan menghentikan fleksibilitas kerja di pabrik,” ungkap Geo.
Adapun Geo menjelaskan aksi ini bertujuan untuk mengampanyekan nilai-nilai HAM yang menjadi problematika di berbagai sektor saat ini. Ia juga menyebutkan 9 tuntutan lain yang disuarakan.
“Yaitu hapuskan uang pangkal dan lawan komersialisasi pendidikan, lawan diskriminasi terhadap perempuan, pemerintah harus bertanggung jawab terhadap korban bencana, berikan hak kepada rakyat Papua, kemudian hentikan perampasan tanah yang dilakukan oleh negara dan korporasi terhadap rakyat, serahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) masyarakat hukum adat, sahkan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dan RUU Perlingdungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT),
lalu ada, cabut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, cabut Perda (Peraturan Daerah -red) Kabupaten Pandeglang Nomor 2 Tahun 2020 dan hentikan proyek zona industri 5 kecamatannya, dan terakhir, hentikan kriminalisasi, intimidasi dan teror terhadap rakyat yang berjuang baik secara langsung maupun digital,” jelas Geo.
Salah satu massa aksi, Dendi, menuturkan bahwa mahasiswa sebagai agent of change perlu menyuarakan pandangan-pandangan yang terlibat dalam masyarakat.
“Karena cakupan tersebut sangat luas bagi tatanan negara kita agar lebih berkembang, lebih maju dan harapan ke depannya agar pemerintah mendengar juga kami sebagai mahasiswa,” tutur Dendi.
Dendi berharap, pemerintah mendengar tuntutan aksi yang telah disuarakan.
“Semoga dari aksi ini akan lebih baik lagi, estimasi massa lebih banyak, pemerintah mendengar suara dari aksi yang telah kami sampaikan, semoga ada perubahan,” tutup Dendi.
Reporter : Qonita/BU
Penulis : Uswa/BU
Editor : Hafidzha/BU