Bidikutama.com – Sebanyak 2 tim dari Jurusan Ilmu Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yaitu tim Green Coast dan Coral Defender telah berhasil meraih pendanaan dari Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI. Keberhasilan tersebut menambah daftar panjang prestasi mahasiswa Untirta dalam bidang konservasi lingkungan dan perikanan. Sabtu (8/3)
Pencapaian ini tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memperkuat posisi Untirta sebagai salah satu perguruan tinggi yang berperan aktif dalam konservasi maritim di Indonesia.
Muh Herjayanto, Dosen Pembimbing, mengungkapkan rasa senang dan bangganya atas pencapaian ini dan ia juga mengungkapkan banyak mahasiswa yang memiliki potensi besar, tetapi masih minimnya kesempatan.
“Senang sekali melihat mahasiswa bisa berkarya. Mereka punya potensi besar, tetapi hanya perlu kesempatan untuk berkembang,” ungkap Herjayanto.
Herjayanto juga berharap mahasiswa Untirta dapat terus berprestasi hingga tingkat internasional serta memiliki pengalaman yang berharga.
“Kami ingin kampus ini semakin dikenal di dunia akademik dan lingkungan. Mahasiswa yang aktif dalam proyek seperti ini akan memiliki pengalaman berharga dalam mengelola pendanaan, menyusun proposal, dan bersosialisasi dengan masyarakat,” harap Herjayanto.
Keberhasilan ini bukanlah yang pertama bagi Untirta. Sejak tahun 2021, mahasiswa Jurusan Perikanan Untirta telah 6 kali lolos dalam pendanaan Biodiversity Warriors. Herjayanto menjelaskan bahwa salah satu strategi utama dalam seleksi adalah brainstorming ide sesuai dengan isu lingkungan yang sedang menjadi prioritas nasional, seperti pelestarian mangrove dan terumbu karang.
“Jadi yang kita persiapkan itu adalah brainstorming ide dulu kemudian ya diskusi yang intens dengan para senior dan dimentori langsung oleh mereka,” jelas Herjayanto.
Dandi Romadoni, Ketua tim Coral Defender, mengungkapkan bahwa dalam penyusunan proposal dilakukan secara bersama-sama dan juga perorangan, serta membagi tugas masing-masing anggota agar proses pembuatannya lebih efektif.
“Setiap anggota memiliki peran masing-masing sehingga prosesnya lebih efektif. Setelah proposal dikirim, kami melewati tahap seleksi dan presentasi di depan juri,” ungkap Dandi.
Dalam pembuatan proposal tantangan utama yang mereka hadapi adalah membagi waktu antara kuliah dan komunitas, Dandi juga menyampaikan solusi untuk mengatasi hal tersebut dengan mengadakan diskusi bersama untuk mencari jalan keluar dari tantangan tersebut.
“Kendalanya sih paling karena kita sebagai mahasiswa ya waktu. Kita harus membagi waktu antara kuliah dan komunitas gitu dan solusinya kita diskusi bersama bagaimana cara mengatasi masalah tersebut agar manajemen waktu lebih baik lagi,” ucap Dandi.
Fariz Nurrahman, Ketua tim Green Coast, menjelaskan bahwa proyek yang dilakukan melalui proses panjang sampai pada akhirnya dapat lolos pendanaan beasiswa ini.
“Kita mulai dari susun proposal yang tentu saja minta dukungan dari dosen pembimbing kami kemudian kita diskusi bersama-sama untuk pengerjaan proposalnya, Pada saat proses seleksi kita berdoa agar diterima dan pada akhirnya kita bisa lolos,” jelas Fariz.
Terakhir, Fariz berharap agar memperbanyak acara yang akan dilakukan sehingga para mahasiswa dapat tertarik untuk ikut ke dalam program yang akan dijalankan.
“Harapannya semoga banyak yang tertarik tidak hanya mahasiswa perikanan saja, tetapi di luar itu dengan promosi yang kita lakukan. Semoga banyak juga yang tertarik untuk edukasi tentang lingkungan pesisir,” harap Fariz.
Reporter: Misya, Rayanti/BU
Penulis: Dinara/BU
Editor: Rizqy