Bidikutama.com – Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik 26 adakan webinar kewirausahaan, beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan tersebut dibagikan empat strategi untuk kembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) di masa Pandemi.
Webinar tersebut menghadirkan Mentor Digital Marketing dan Pendiri GCD Academy, Medi Prasetyo. Ia pun membagikan 4 tips kembangkan UKM di masa pandemi.
“Ada 4 tips dalam pengembangan UKM di masa pandemi ini. yaitu problem, produk, kemasan, dan marketing,” katanya.
Medi menyebut yang pertama adalah problem. Problem berarti masalah apa yang akan diselesaikan dalam bisnis.
“Contohnya orang ingin jajan pentol namun takut keluar karena pandemi. Maka dibuatlah pentol beku yang dapat dimasak di rumah,” tuturnya.
Tips selanjutnya, kata Medi yakni produk. Kita harus bedakan antara benefit dan fitur produk. Fitur produk adalah semua yang menempel pada produk seperti, bahan baku, kemasan praktis, izin tertentu, dan ketahanan produk. Kemudian benefit, adalah manfaat yang didapat ketika orang membeli produk kita.
“Yang perlu diingat bahwa konsumen tidak akan peduli dengan fitur, mereka hanya akan peduli pada masalah mereka terselesaikan, fitur menjadi pertimbangan setelah masalah mereka teratasi,” ujarnya.
Berikutnya yakni, kemasan. Dalam presentasinya, ia menyebut bahwa seorang ahli branding marketing, Zahrotul Umami, menjelaskan bahwa foto produk merupakan salah satu faktor penentu untuk menarik konsumen saat melakukan promosi dengan memanfaatkan media sosial.
“Kemasan menjadi salah satu faktor penentu menarik konsumen saat promosi. 75% pembeli pada e-commerce menganggap foto produk sangat mempengaruhi keputusan pembelian,” tulisnya dalam presentasinya.
Lebih lanjut dirinya menuturkan, bahwa Marketing adalah tips yang terakhir.
“Bisa dengan membuat akun Facebook (Fb), Instagram (IG), Tik Tok. Bisa dengan membuat konten marketing, iklan di Fb dan IG ad. Buat juga Whatsapp (WA) marketing, kemudian kelola stok,” imbuh Deden.
Dia juga mengungkap bahwa seorang pejuang UKM perlu mempunyai semangat tikus.
“Ketika produk gagal, ganti. Kita sebagai UKM biasanya lebih cepat beradaptasi gak banyak pertimbangan. Jadi hajar dulu, ketika salah ganti gak masalah,” ucapnya di akhir sesi
Penulis: Resti/BU
Editor: Hafidzha/BU