Bidikutama.com – Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) memasang spanduk protes di atas Gedung Rektorat Kampus Sindangsari. Spanduk ini sebagai simbol kekecewaan terhadap rektorat atas dugaan gugurnya calon mahasiswa baru (Camaba) karena telat membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). (19/7)
Presiden mahasiswa (presma), Ryco Hermawan, menerangkan bahwa pihaknya sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak rektorat sebelum aksi protes dilayangkan.
“Itu (spanduk) adalah simbol dari kekecewaan mahasiswa terhadap pihak rektorat, yang dimana per minggu kemarin sampai hari ini,
pihak PNBP yang punya fungsi mengurus keuangan kampus di antaranya UKT sangat sulit untuk dihubungi bahkan ditemui,” terangnya
Ryco menjelaskan kuota Camaba yang gugur dialihkan ke jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN). Akan hal itu, Ormawa menganggap pihak Untirta mengambil keuntungan melalui Sumbangan Pengembangan Institusi (SPIn) yang tinggi.
“Jika memang masih belum ada kejelasan atau respon yang baik, (rektorat) harus siap dengan gelombang protes yang besar,” tegas Ryco.
Ketua BEM Fakultas Pertanian (Faperta), Haerudin Susilo, mengungkap bahwa 2 camaba di Faperta yang telat membayar UKT terjadi dikarenakan bank sudah tutup.
“Di Faperta ini sebetulnya dua mahasiswa tersebut (yang diduga gugur) sudah siap untuk bayar UKT cuma memang uangnya ada di hari terakhir pembayaran dan sudah di luar jam operasional teller sehingga tidak bisa melakukan pembayaran UKT,” jelas Haerudin
Terakhir, tanggapan juga hadir dari Ketua BEM Fakultas Teknik (FT) Untirta, Yovi Maulana, ia berpendapat bahwa Untirta seakan menutup mata dengan problematika yang dialami oleh mahasiswa.
“Kalau dikaitkan bahwa pendidikan adalah hak semua warga negara, berarti haknya direnggut karena tidak dikeluarkannya kebijakan-kebijakan yang bisa membantu mahasiswa baru bisa kuliah,” tutur Yovi.
Reporter : Osep/BU
Penulis : Ryan/BU
Editor : Putri/BU
” apakah selamanya pendidikan itu perlu uang?” Brarti benar kata bang roma yang miskin makin miskin karna yang miskin tidak boleh berpendidikan 🤣