Bidikutama.com – Aksi pencurian kembali terjadi di Masjid Kampus Pakupatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada Rabu (31/5). Aksi tersebut terjadi saat korban tengah melaksanakan salat zuhur berjamaah di Masjid Kampus Pakupatan Untirta. (31/5)
Korban yang merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Untirta, Muhammad Rijal menjelaskan kronologi lengkap kejadian yang menimpa dirinya.
“Kejadiannya itu pas lagi salat berjamaah, posisi barang diletakkan di deket jendela dan ditutupi kemeja. Kalau enggak salah itu pas rakaat kedua samar-samar orangnya keliatan sih, kirain mau salat ternyata ngambil barang,” jelas Rijal.
Rijal menyampaikan bahwa barang yang hilang berupa handphone dan dompet berisikan uang tunai.
“Handphone (HP) dan dompet berisi uang kurang lebih Rp800.000,” ujarnya.
Ia sudah mencoba melapor kepada Satuan Pengamanan (Satpam) namun tidak membuahkan hasil.
“Sudah coba lapor satpam perihal Closed Circuit Television (CCTV) tapi mereka tidak tahu. CCTV yang di pos aja mati apalagi di masjid, enggak ada sama sekali. Akhirnya Satpam kasih solusi buat laporan ke Bidikutama sama lacak email atau imei” ujar Rijal.
Aksi pencurian ini menuai tanggapan dari mahasiswa, Imam Ridar salah satu mahasiswa FH Untirta memberikan tanggapannya. Menurutnya ini bukanlah suatu hal yang baru, seharusnya pihak kampus melakukan suatu upaya pencegahan.
“Untuk hal pencurian di masjid itu bukanlah hal yang baru lagi. Maka dari itu, seharusnya pihak kampus melakukan tindakan pencegahan seperti memasang CCTV dengan baik. Dan untuk penyelesaian terhadap pencurian itu, seharusnya pihak kampus harus membantu menyelesaikannya karena kejadian itu terjadi di wilayah kampus dan yang kehilangan juga merupakan salah satu mahasiswa Untirta sendiri. Sudah seharusnya, saat berada di lingkungan kampus kita harus mendapat kenyamanan dan keamanan,” ujar Imam.
Ia berharap warga kampus dapat saling bahu-membahu mencegah pencurian ini.
“Untuk ke depannya, diharapkan pihak kampus segera menyediakan CCTV dengan baik. dan bagi warga kampus sekitar, apabila melihat kejadian tersebut harus langsung membantu korban dan melaporkan pelaku tersebut” harapnya.
Selain itu, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Ipah Alya, ikut mengeluh perihal pengajuan pemasangan CCTV yang tak kunjung didengar.
“Kemarin sempat diberitain tuh perihal Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) mengajukan proposal pemasangan CCTV di masjid, tapi sampai sekarang belum ada tuh (kabarnya -Red). Lagian pemasangan CCTV enggak sampe puluhan miliar seperti pembangungan gedung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Apa sulitnya universitas pasang CCTV sebagai fasilitas keamanan untuk mahasiswanya. Toh, enggak akan rugi juga. Banyak dosen dan staf kampus yang salat di situ, masa harus nunggu mereka kehilangan dulu baru dipasang,” keluh Alya
Reporter : Annisa M/BU
Penulis : Jihan/BU
Editor : Uswa/BU
Mungkin di sana banyak residifis maling, sebab sy pnya Ngalaman anak sy kost GK jauh dari daerah kampus Pakupatan, motor anak sy untuk transport kuliahnya
hilang, lapor polisi jg percuma, u/para mahasiwa2 mungkin lebih berhati2 lg