Bidikutama.com – Baru-baru ini publik Indonesia digemparkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh remaja berumur 15 tahun kepada seorang balita. Tersangka pembunuhan menyerahkan dirinya sendiri dan menyatakan kepada kepolisian bahwa Ia sama sekali tidak menyesal telah membunuh, bahkan justru merasa puas atas perbuatannya. Si tersangka juga mengaku bahwa pembunuhan tersebut dilakukan karena terinspirasi dari film thriller yang Ia tonton. Nah Sobat Bidik, kira-kira bagaimana sih tanggapan Mahasiswa Untirta mengenai hal tersebut? Yuk disimak!
Menurut Febianca, salah satu mahasiswi Jurusan Pendidikan Bimbingan dan Konseling (BK) yang juga gemar menonton film thriller, jenis film tersebut bisa saja mempengaruhi kesehatan jiwa. Namun, pada intinya ialah bergantung pada bagaimana cara menanggapi suatu film.
“Kalo menurut saya, dapat mempengaruhi (kesehatan jiwa) itu, bagaimana cara kita menanggapi film tersebut. Gak hanya film thriller, karena kalau misalnya psikis anak itu sudah terganggu atau psikis kita sudah terganggu, bukan karena film pun kita akan melakukan hal yang salah atau (melakukan hal) di luar nalar,” imbuhnya.
Lain halnya dengan Febianca, Avrina Rosa Wirianti yang merupakan mahasiswi Jurusan Akuntansi mengatakan bahwa memang benar adanya kalau film-film thriller dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang.
“Sebenernya iya sih (red- dapat mempengaruhi kesehatan jiwa), karena apa yang kita tonton, apa yang kita jadikan panutan, itu bakal bener-bener jadi panutan kita gitu. Mereka menjadikan film itu sebagai pacuan hidup mereka bahwa mereka tuh harus seperti film itu,” kata Avrina.
“Tapi kalo misalnya film thriller itu cuma dijadikan tontonan film, ya engga apa-apa, jangan sampai dijadiin yang negatif-negatif. Kan pasti ada saja yang nonton sekedar nonton doang dan memang hobi nonton film. Film itu cuma buat hiburan saja, jangan dijadiin pacuan kita hidup,” tambahnya.
Sedangkan Rahmania Miftahul Jannah, mahasiswi Jurusan Pendidikan BK lainnya pun ikut menanggapi. Menurutnya, faktor gen dan lingkungan bisa menjadi salah satu alasan terjadinya gangguan jiwa, selain menonton film thriller.
“Kalo menurut gue bisa, karena setiap orang kan mentalnya beda-beda, mental orang yang lemah pasti dia bakal kebawa. Apalagi gue pernah nonton di Youtube, katanya kalau misalkan yang jiwa-jiwa psikopat itu kan dia keturunan gitu. Jadi diturunkan dari generasi sebelumnya, ditambah mentalnya gak kuat, terus dia ada keturunan (psikopat), ya bisa saja mempengaruhi kesehatan jiwa dia,” ujarnya.
“Dari pengaruh lingkungan juga bisa sih, kalau tinggal di lingkungan gak baik, terus mental dia gak kuat, dia gak akan bisa ngebawa diri dia. Jadi tergantung gimana dia ngebawa diri dia sendiri sih, kalau misalnya mentalnya kuat, pasti dia gak akan terpengaruh,” tutup Rahmania.
Sobat Bidik, itu dia tanggapan dari beberapa Mahasiswa Untirta. Kalau menurut tanggapan Sobat Bidik pribadi, bagaimana?
Reporter: Aira, Hafidza/BU
Penulis: Aira, Hafidza/BU
Editor: Rara/BU