Bidikutama.com – Para pasangan calon (paslon) Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) usai beradu gagasan pada debat visi dan misi yang dilaksanakan di Gedung Auditorium, Kampus Sindangsari pada (16/12). Masing-masing paslon menyampaikan gebrakannya ketika terpilih.
Paslon nomor urut 1, Ferdinan Algifari Putra-Muhamad Rizki Lanang, mengatakan bahwa mereka akan menciptakan kampus yang ramah perempuan.
“Karena hari ini kondisinya Untirta masih belum juga ramah terhadap perempuan atau wanita itu sendiri. Dilihat dari fasilitas umum yang ada di Untirta masih banyak tempat-tempat yang bisa menjadikan kasus-kasus pelecehan seksual itu terjadi,” ujar Ferdinan.
Mengenai kesetaraan gender menurutnya, Untirta belum sepenuhnya ramah terhadap kaum perempuan.
“Kami akan coba ciptakan lingkungan (perempuan) itu bisa berdialektika kemudian bisa buat berkembang lebih daripada perempuan-perempuan yang memang dikatakan sosial, soal perempuan mah cuman ada dikasur ataupun di dapur gitu nah itu yang harus coba kita ubah prespektif pandangan dari masyarakat yang ada di Untirta terutama mahasiswa kemudian dosen-dosen,” tambah Ferdinan.
Diikuti oleh paslon nomor urut 2, Yovie Maulana-Fariz At-Thaariq Shahih, juga menyampaikan bahwa gebrakan yang diusung yakni bersinergi dengan salah satu visi-misi Untirta.
“Kami berkaitan dengan sinergitas dengan visi-misi Untirta smart and green yang mana kalau bicara smart and green di sistem perairan Untirta itu ada rain water arctistic artinya pemanfaatan air hujan dan itu ramah lingkungan berkaitan dengan itu program kami pun ada.
Kami mendorong agar di salah satu daerah tersebut ada listrik yang berkekuatan atau bersumber dari tenaga surya itukan berkaitan,” ujar Yovie.
Dilanjutkan oleh paslon nomor urut 3, Shelita Bunga Apriana-Fazril Anbiya, turut menyampaikan gebrakan yang akan dibawa.
“Hidup perempuan yang melawan, saya rasa maknanya sangat besar gitu ya, sesuai dengan visi-misi saya, berjuang melawan penindasan pun ini terhadap kaum-kaum perempuan. Hari ini jangan takut untuk melawan hal-hal yang memang itu merugikan.
Terutama mungkin tadi, ada isi pembahasan tentang kekerasan seksual yang dimana 93% dari penyintas kekerasan seksual itu takut untuk menyuarakan. Pun korban dari kekerasan seksual itu juga banyaknya kaum perempuan nah, arti dari hidup perempuan yang melawan dalam hal itu, contoh kecilnya gitu ya kita harus berani untuk menyuarakan perempuan tidak lemah begitu,” ujar Shelita.
Disisi lain juga terdapat harapan dari para penonton debat paslon Presma-Wapresma Untirta.
“Siapapun nanti presma-wapresma terpilih itu wajib merealisasikan apa yang sudah mereka utarakan di debat visi-misi ini,” ujar Galih Subakti, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Reporter : Alvina, Alma, Anggi, Filliana/BU
Penulis : Chista, Dea/BU
Editor : Putri/BU