Bidikutama.com – Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) berikan penjelasan atas warna-warni pada landmark yang dibangun. Dibuat dengan memakai filosofi Taksonomi Bloom.
Sebelumnya, beberapa mahasiswa mempertanyakan atas pemakaian warna pelangi pada landmark FKIP. Dekan FKIP, Dase Erwin Juansyah pun menjawab makna dalam warna landmark tersebut merupakan adopsi dari Taksonomi Bloom.
“Yang menjelaskan bahwa dalam pembelajaran itu harus menimbulkan perubahan perilaku. Perubahannya meliputi, perubahan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan),” jelas Dase.
Dase pun menegaskan warna-warni tersebut tidak bersangkut-paut dengan lambang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
“Warna-warni yang diberikan dalam landmark tersebut kami tujukan semata-mata agar menarik. Tidak ada sangkut paut dengan LGBT, kami tidak mendukung hal tersebut,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pengecatan masih dalam tahap proses.
“Masih di cat dasar berulang-ulang agar warnanya timbul atau keliatan lebih mengkilap,” ungkap Dekan FKIP tersebut.
Dase berharap landmark tersebut dapat menjadi ikon FKIP.
“Selain sebagi ikon FKIP, tetapi juga untuk tercapainya tujuan pragmatis yaitu sebagai spot foto ataupun tempat diskusi,” harapnya.
“Kami juga berharap dengan adanya ikon tersebut, semua mahasiswa FKIP dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan filosofi Taksonomi Bloom tadi,” tutupnya.
Tanggapan pun datang dari mahasiswa FKIP, Lidia Kristiani.
“Bagus sih ada bangunan tersebut (landmark FKIP -red) karena ada filosofinya.
Tetapi lebih baik seharusnya di FKIP itu membereskan bangunan di gedung C terlebih dahulu agar semua mahasiswa di FKIP bisa mendapatkan fasilitas yg baik,” tutur Lidia.
Reporter : Elis, Mutia/BU
Penulis : Putri/BU
Editor : Caca/BU