Bidikutama.com – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) resmi melepas sejumlah peserta Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) secara virtual, (23/9). Dalam sambutannya, Dekan FKIP, Dase Erwin Juansah, menegaskan bahwa mahasiswa akan melakukan observasi bukan mengajar.
“Kegiatannya adalah observasi, jadi teman-teman (mahasiswa) tidak bisa mengajar di sekolah, kalian berobservasi,” tegas Dase, seperti dilihat Tim Bidik Utama pada kanal Youtube FKIP Untirta, (23/9).
Ia menyampaikan bahwa mahasiswa dapat berdiskusi dengan guru pamong atau dosen pembimbing terkait kegiatan ini.
“Silahkan berdiskusi dengan guru pamong, atau dosen pembimbing minta masukannya, sehingga apa yang ditemukan di sekolah, bisa mendapatkan solusi yang baik,” ujarnya.
“Saya harap mahasiswa yang mengikuti pembekalan dapat mengikuti dengan baik sehingga di akhir, kalian bisa mendapatkan hasil yang sesuai harapan,” sambungnya.
Adapun dalam kegiatan tersebut, salah satu peserta PLP asal Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan, Aynan Furqon, berkesempatan menceritakan ekspektasinya dalam kegiatan ini.
“Sebenarnya awal ekspektasi saya, saya bisa mengajar di sekolah secara full entah itu daring (dalam jaringan) ataupun luring (luar jaringan), jadi langsung di sekolah. Awalnya dikira akan lama (kegiatan PLP ini) akan panjang. Ternyata dilihat hanya beberapa kali saja (berkunjung ke sekolahnya),” ucap Aynan.
Hal ini pun kemudian langsung dijawab oleh Ketua Unit Pelaksana (UP) Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK), Ade Husnul Mawadah. Ia menjelaskan bahwa PPLK sejak 2020 sudah berganti nama menjadi PLP, sehingga mahasiswa hanya diminta mengenali dunia persekolahan.
“Berdasarkan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-ristek), mahasiswa FKIP belum bisa mengajar, harus (mengikuti) Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) setelah lulu kuliah.
Jadi untuk (kegiatan) PLP ini, anda semua hanya diperkenankan melihat dunia persekolahan, dan melihat bagaimana guru mengajar,” terang Ade.
Dirinya kemudian menyebut akan ada kesempatan mahasiswa dapat mengajar di kelas.
“(Mahasiswa) akan diberi kesempatan mengajar. 3 kali anda mengamati guru mengajar, (kemudian) 2 kali anda mengajar dengan sistem 50% yakni diminta mengajar dengan didampingi guru. Nah, ada 1 kali kesempatan anda mengajar full di kelas,” tuturnya menjelaskan.
Untuk diketahui, kegiatan PLP akan dimulai pada 27 September 2021. Tahun ini mahasiswa juga diperkenankan memilih sendiri sekolah yang akan mereka tuju sesuai dengan domisili atau dengan zonasinya masing-masing.
Reporter : Adit/BU
Penulis : Monica/BU
Editor : Hafidzha/BU