Bidikutama.com – Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) memberikan pernyataan melalui akun Instagram (IG) @bemfapertauntirta, yang menolak dengan tegas penugasan Mahasiswa baru (Maba). Berupa promosi salah satu brand minuman susu pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). (12/8)
Wakil Ketua Umum BEM KBM Faperta, Hairul Afandi, memberikan alasan mengapa BEM KBM Faperta menolak tegas penugasan tersebut.
“Dikarenakan tugas yang diberikan tidak ada korelasinya dengan kegiatan PKKMB/pengenalan kampus,” ungkap Hairul.
BEM Faperta menilai, penugasan tersebut merupakan tindakan komersialisasi pendidikan dengan Maba sebagai objeknya.
“Ada satu penugasan yaitu membuat video promosi salah satu produk susu. Oleh karena itu, kami menilai ini adalah bentuk komersialisasi pendidikan karena mengambil keuntungan dari salah satu tugas yang diberikan dan mahasiswa baru sebagai objeknya,” jelasnya.
Hairul berujar, penugasan PKKMB seharusnya berkaitan dengan kegiatan pengenalan kampus.
“Sudah seharusnya seluruh bentuk penugasan yang diberikan kepada mahasiswa baru adalah tugas yang mempunyai substansi berupa pengenalan lingkungan kampus khususnya kampus Untirta,” ujar Hairul.
Dengan ini, BEM KBM Faperta menolak dengan tegas penugasan pembuatan salah satu produk susu dengan menyebarluaskan pernyataan melalui media sosial sebagai bentuk arahan dan pencerdasan kepada mahasiswa baru.
“Atas masalah tersebut kami bertindak memberikan pengarahan secara jelas mengenai adanya tugas ini kepada mahasiswa baru dan pencerdasan secara tulisan yang sudah kami sebarluaskan di media sosial,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa BEM KBM Faperta akan bertanggung jawab secara penuh apabila terjadi intervensi kepada Maba Faperta mengenai penugasan tersebut.
“Jika terjadi hal-hal yang berhubungan dengan teknis kegiatan PKKMB, contohnya ada intervensi kepada Maba Faperta dengan tidak dibuatnya tugas ini maka kami siap bertanggung jawab,” jelasnya.
Salah satu Maba Faperta yang enggan disebutkan namanya pun mengungkapkan keberatannya terhadap penugasan PKKMB berupa mempromosikan salah satu brand susu tersebut.
“Keberatan pasti ada, soalnya kan udah banyak juga pengeluaran buat persiapan PKKMB. Beli ini-itu, ditambah suruh bikin video tentang salah satu brand susu apalagi beli sendiri susunya bukan dikasih, banyak juga di grup yang protes, bikin video kaya gitu buat apa? Apa keuntungannya buat kita? Enggak ada. Tapi karena emang itu diwajibkan bikin, jadi kita pada bikin soalnya takut dihukum juga,” ungkapnya.
Tidak jauh berbeda, Maba lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan tidak mengetahui manfaat yang didapatnya sebagai Maba dengan diberikannya tugas tersebut.
“Sebenarnya enggak ada manfaat juga sih buat saya, tapi ya yaudah gitu lakuin ajalah saya juga maba gitukan jadi nurut aja apa yang ditugaskan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan saran dan harapannya untuk panitia.
“Beri tugas yang jelas dan bermanfaat juga buat para maba dan semoga ke depannya lebih baik lagi, dari sekarang harus banyak evaluasi lagi dari apa yang sudah terjadi sekarang,” harapnya.
Tim Bidikutama sudah berusaha menghubungi pihak BEM KBM Untirta. Namun, pihak BEM KBM belum memberi jawaban.
Reporter : Ryan/BU
Penulis : Uswa/BU
Editor : Putri/BU