Bidikutama.com – Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait pernyataan sikap Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) pada hari Rabu (27/12). Pernyataan tersebut diunggah melalui akun sosial media Instagram (IG) @dpmfapertauntirta. (28/12)
Dalam surat pernyataan sikap tersebut DPM Faperta, mewakili seluruh mahasiswa Faperta, menyatakan tidak akan ikut serta pada Pemira tingkat universitas tahun 2023.
Ketua DPM KBM Faperta, Ahda Pinan mengungkapkan SK ini telah dikeluarkan atas peninjauan yang dilakukan.
“Sejak awal secara kelembagaan sudah disampaikan selaku lembaga perwakilan ditemukan beberapa interpretasi yang dihasilkan di luar SK. Kami pun meninjau dari beberapa tahun sebelumnya Pemira yang dilakuan, baru kali ini Pemira ditemukan demikian,” ujar Ahda.
Ahda menyampaikan keputusan tersebut merupakan hasil keputusan bersama antar para Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang ada di lingkup Faperta.
“Dengan secara pembahasan detail dan komprehensif pimpinan Ormawa KBM faperta duduk bersama untuk membahas mengambil keputusan yang akan diambil, begitupun DPM yang mengakomodir hal ini untuk memintai saran, masukan serta tanggapan yang rasional,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa SK tersebut akan berlaku untuk seluruh mahasiswa Faperta.
“Berlaku untuk semua mahasiswa Faperta, karena hal ini dikeluarkan oleh lembaga tertinggi di fakultas sesuai (dengan) mandat Peraturan Fakultas (Perfak),” tegas Ahda.
Ahda berharap terlepas dari dinamika yang ada, Pemira tetap dapat berjalan secara aman dan nyaman.
Mahasiswa jurusan Teknologi Pangan, Nanda Nur Saputri mengaku setuju dengan hasil surat keputusan yang dikeluarkan oleh DPM KBM Faperta.
“Saya setuju tentang pemira ini memang sangat kurang untuk sosialisasinya terutama tata caranya. Saya sendiri dan beberapa teman tadi sempat bingung tata caranya, karena kemarin hanya diminta untuk mengganti pasword saja tidak dijelaskan tata cara pemilihannya,” ujar Nanda.
Sementara itu, Mahasiswa jurusan Agroekoteknologi, Yossy Ratnasari, mengatakan DPM KBM Faperta masih terlalu pasif.
“Menurut saya sudah seharusnya kalau organisasi sekelas DPM itu harus jauh lebih aktif daripada HIMA (Himpunan Mahasiswa) dari segi apapun, apalagi ini terkait Pemira, kalau info tentang sosialisasi Pemira telat dikhawatirkan bakalan banyak orang orang yang golput bisa aja karena kurang tau info akibat sosialisasi yang dadakan itu sama bisa juga lupa atau keburu malas,” ujar Yossy.
Yossy berharap agar DPM KBM Faperta bisa lebih informatif dan aktif lagi.
“Terus manfaatkan sosial media DPM sebagai sarana komunikasi dan penyebaran info yang lebih bijak lagi buat mahasiswa Faperta karena diliat liat DPM Faperta ini sangat pasif,” tambah Yossy.
Reporter : Sukma/BU
Penulis : Tyas/BU
Editor : Annisa Marsya/BU