Bidikutama.com — Pemilihan Duta Untirta 2025 berlangsung dengan mengusung tema “Sustainable” yang menekankan keberlanjutan kontribusi para finalis selama dua tahun masa tugas. Rangkaian kegiatan ini dimulai sejak empat bulan lalu dan diakhiri dengan grand final sebagai puncak acara. Selasa (4/11)
Ketua Pelaksana, Bagas, menjelaskan bahwa konsep telah disusun melalui perencanaan sejak pra-karantina, hal tersebut dilakukan agar arah dan tema besar kegiatan dapat terbangun sejak awal. Tema keberlanjutan terlihat dalam berbagai penugasan kolaboratif selama proses karantina, panitia menekankan penguatan komunikasi, koordinasi, dan kenyamanan antar peserta sebagai dasar pembentukan karakter Duta.
“Teman-teman Duta 25 dituntut untuk bisa sustain dan nyaman bekerja sama selama dua tahun ke depan. Kami memulai dari master plan agar arah dan tema besar bisa terbangun sejak awal,” jelas Bagas.
Bagas juga mengungkapkan bahwa durasi kegiatan karantina yang panjang sempat berbenturan dengan jadwal kuliah peserta. Sehingga, untuk menjaga konsistensi kehadiran finalis, panitia menggeser waktu karantina menjadi pukul 18.30 WIB, dan penyesuaian ini dinilai efektif menjaga alur kegiatan tanpa mengurangi esensi pelatihan.
“Kami menyesuaikan dengan jadwal kuliah peserta agar mereka tidak banyak izin,” ungkap Bagas.
Salah satu pemenang, Raffi, mahasiswa Program Studi (Prodi) Administrasi Publik, menyampaikan bahwa motivasinya mengikuti pemilihan Duta Untirta berangkat dari keinginannya untuk berkontribusi bagi kampus. Ia juga ingin menjadi representasi mahasiswa dengan mentalitas jawara.
“Saya ingin menjadi representasi mahasiswa dengan mentalitas jawara,” ucap Raffi.
Ia juga mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan membuatnya belajar mengenai kepercayaan diri, manajemen waktu, dan nilai kebersamaan. Menurutnya, dukungan antar peserta menjadi aspek paling berharga selama proses karantina.
“Kami saling membantu sejak technical meeting hingga grand final. Nilai kekeluargaan itu yang membuat kami kuat,” tambah Raffi.
Salah satu Juri, Fiqri, menilai bahwa kualitas finalis tahun ini cukup merata pada berbagai aspek penilaian. Setiap finalis memiliki kekuatan masing-masing; ada yang unggul dalam pengetahuan, dan ada pula yang unggul dalam komunikasi.
“Setiap finalis punya kekuatan berbeda, ada yang unggul di pengetahuan, ada yang kuat di komunikasi,” ujar Fiqri.
Ia menambahkan bahwa peran Duta tidak berhenti setelah gelaran berakhir. Fiqri menegaskan bahwa Duta memiliki tanggung jawab jangka panjang untuk membawa citra positif universitas.
“Menjadi Duta bukan hanya soal gelar, tetapi juga soal tanggung jawab membawa nama baik Untirta,” tutupnya.
Reporter: Syifa,Jihan/BU
Penulis: Irfan/Bu
Editor: Nisa/BU










