Bidikutama.com – Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (Himagron) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat empat masalah sub tema yang akan pengaruhi sektor pertanian di tahun 2063 pada Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan virtual, Jumat (8/8). Adapun yang dibahas mulai dari pola regenerasi tani hingga kebijakan pemerintah.
Empat sub tema tersebut yakni pola regenerasi tani, pertanian 4.0, penyusutan lahan, dan program, strategi, dukungan pemerintah. Koordinator Wilayah (Korwil) 2 Forum Komunikasi dan Kerjasama (FKK) Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia (Himagri), Dennis Nur Fadillah, hadir sebagai pemantik acara bertajuk “Prediksi Pertanian Indonesia Tahun 2063” tersebut.
Menurut Dennis regenerasi tani dibagi menjadi 2, yakni formal dan nonformal.
“Non-formal yakni anak-anak petani, jadi petani menurunkan ilmunya kepada anak-anaknya jadi ilmunya itu terapan. Kemudian formal, yakni mereka yang menempuh pendidikan formal bidang pertanian seperti sarjana pertanian,” tutur Dennis.
Ia juga menyebutkan bahwa salah satu alasan adanya penyusutan lahan karena pertambahan penduduk setiap tahunnya. Namun menurutnya, hal tersebut bisa dijadikan peluang.
“Sebenarnya tiap tahunnya kita perlu memenuhi 3 juta perut penduduk dan itu hanya di Indonesia, maka dari itu ini bisa jadi peluang (bidang pertanian),” ujarnya.
Ia juga menerangkan bahwa kebijakan pemerintah yang ada saat ini sebenernya di luar kontrol kita sebagai masyarakat.
“Kecuali kita menjadi mereka (pemerintah). Kebijakan tentang pertanian sebenarnya sudah bagus, tapi mengapa Indonesia kalah 100 tahun dari Jepang teknologi, aplikasi dan kebijakan, maka itu perlu di diskusikan,” katanya.
Dennis juga mengungkap bahwa pertanian 4.0 yang nantinya akan menjawab ketiga masalah atau sub tema tersebut.
“Ketika kita membahas tentang masa depan pertanian, harapan saya teman-teman tetap berjuang untuk pertanian. Sebenarnya problem itu adalah peluang terutama untuk generasi baru.
Pertanian itu masuk ke 9 sektor esensial yang tidak bisa dihentikan kegiatannya bahkan di masa pandemi, karena kita butuh makan seperti hal nya kita butuh oksigen dan butuh air, jadi jangan menyerah pada pertanian,” imbuh Dennis.
Dalam acara tersebut ketua pelaksana, Fariz Ghassan, berharap agar diskusi dapat memberikan manfaat untuk para peserta.
“Semoga yang mengikuti ruang diskusi ini mendapatkan manfaat terutama dapat mengembangkan komunikasi dan argumen-argumen serta dapat lebih kritis lagi memberikan statement pada diskusi,” harapnya.
Penulis: Rosmi/BU
Editor: Hafidzha/BU