Bidikutama.com –Jaga tradisi mahasiswa dalam intelektual, Labolatorium Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar “Dialog Revolusi Mental” yang dilaksanakan di Laboratorium Sosial Terpadu Kampus C Untirta Ciwaru, Kota Serang. Acara ini merupakan acara gabungan dari tiga jurusan yang berbeda yaitu Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Sejarah, dan Pendidikan Kewarganegaraan yang bertema “Diskursus dan Terapan Revolusi Mental dalam Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial”. (09/03)
Saat memberikan sambutan di acara Dialog Revolusi Mental, Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Suroso Mukti Leksono mengatakan “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu menjadi sarana dan penunjang dalam setiap kegiatan dosen dan kegiatan mahasiswa, dalam setiap menciptakan gagasannya untuk mewujudkan FKIP yang lebih baik dan maju” jelasnya
Sementara itu, Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Ana Nurhasanah menganggap revolusi mental dalam bidang pendidikan masih membutuhkan proses “Revolusi itu cepat. Namun dalam kenyataannya membutuhkan proses dan waktu yang cukup supaya perubahan-perubahan yang diinginkan dapat diimplementasikan. Dan yang saya pahami revolusi mental yang intinya perubahan, semua elemen dalam suatu pemerintahan maupun masyarakat guna meningkatkan kualitas diri dibidangnya masing-masing ” ungkapnya.
Tyas Siti Nur Aisyah berpendapat bahwa kegiatan dialog ini efektif untuk meningkatkan tradisi intelektual dari mahasiswa “Revolusi mental itu hadir pada diri manusianya sendiri, tidak mungkin secara cepat karena ini menyangkut karakter manusianya dan efektif untuk meningkatkan tradisi intelektual dari mahasiswa, salah satunya diskusi” tambah mahasiswi pendidikan sosiologi itu
Selaku Kepala Laboratorium Sosial Terpadu, Muhaswi menuturkan bahwa dengan kegiatan Dialog Revolusi Mental ini, mahasiswa mampu memahami konsep dan metode revolusi mental di bidang pendidikan “Revolusi mental merupakan suatu konsep yang seharusnya dibumikan. Bagaimana dalam konteks sosial belum maksimal, khususnya dosen dan mahasiswa Untirta tahu betul apa yang ada dalam konsep revolusi mental. Sementara dalam bidang pendidikan revolusi mental dilembaga pendidikan menurut saya belum jelas” tutupnya
Penulis : Faisal Dudayef/BU
Editor : M Putri Tjanaka/BU