Bidikutama.com – Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) komisariat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) angkat bicara soal demo terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Rabu (13/10). Aksi demonstrasi tersebut merupakan bentuk kritikan untuk pemerintah daerah.
“Demo yang kemarin itu merupakan bentuk kritik untuk Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap banyak persoalan,” ujar Ketua Himata komisariat Untirta, Muhamad Wildan Firdaus.
“Kita dari Himata melakukan kritik terhadap Pemkab Tangerang, soal visi misi dan program unggulan yang belum terealisasikan,” lanjut mahasiswa Pendidikan Matematika tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Nalar dan Intelektual Himata Komisariat Untirta, Aji, menjelaskan bahwa terdapat 10 tuntutan yang disampaikan.
“Himata Banten Raya menyampaikan 10 tuntutan di dalamnya antara lain dalam sektor pendidikan, social, lingkungan, ketenagakerjaan, dll,” – jelas mahasiswa Teknik Industri tersebut.
Ia menambahkan bahwa tindakan represif yang dilakukan oknum aparat terhadap salah satu massa aksi sangat disayangkan.
“Satu lagi yang sangat disayangkan yaitu tindakan represif yang dilakukan oleh oknum aparat yaitu melakukan pembantingan terhadap salah satu massa aksi,
Aparat seharusnya memberikan ruang pelindungan, pengamanan, juga melakukan pendekatan humanis serta mengawal jalannya aksi demonstrasi,” ungkapnya.
Aji berharap aksi demonstrasi ini dijadikan evaluasi diri oleh pemerintah daerah untuk menuntaskan berbagai permasalahan yang belum terselesaikan.
“Harapan terhadap aksi demonstrasi kemarin yaitu pemerintah daerah khususnya daerah Kabupaten Tangerang, harus berkaca bahwasanya diumur yang hampir 4 abad ini ternyata banyak problematika di dalamnya yang perlu diselesaikan perlu dituntaskan,” pungkas Aji.
Dikutip dari Tribun News, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himata Banten Raya melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Tangerang, di Tigaraksa, Rabu (13/10). Aksi tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang.
Demo pun diwarnai kericuhan. Aksi represif juga dilakukan seorang polisi dengan membanting seorang mahasiswa yang berunjuk rasa. Peristiwa ini akhirnya viral di media sosial dan banyak mendapat kecaman.
Reporter : Afifah/BU
Penulis : Amiroh/BU
Editor : Hafidzha/BU