Bidikutama.com – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar panggung apresiasi pada, Rabu (28/4), bertempat di Alun-alun Kota Serang. Acara ini digelar sebagai bentuk perayaan hari puisi nasional yang jatuh pada hari itu. (29/4)
Kepala Departemen Minat dan Bakat HMJ PBI, Abdul Azis, mengungkapkan acara ini dilatar belakangi oleh jarangnya pengadaan panggung apresiasi terutama di kalangan mahasiswa.
“Kegiatan ini berlangsung satu hari dari pukul 15.30-17.30. Setiap tahun jarang yang mengadakan apresiasi puisi dari kalangan mahasiswa, maka kali ini kita ingin beda, apalagi kita adalah jurusan yang bersangkutan langsung dengan karya sastra seperti puisi,” ungkap Azis.
Adapun rangkaian acara dari panggung apresiasi yakni orasi, pembacaan puisi, dan musikalisasi puisi.
“Seperti biasa ada narasi pembuka dilanjut dengan orasi, lalu pembacaan puisi dan musikalisasi puisi secara bergantian dan ada beberapa penonton yang ikut membacakan,” imbuh Azis.
Azis berharap dari acara ini dapat menumbuhkan kecintaan untuk mengapresiasi dan menciptakan puisi.
“Secara batin, kita puas. Semoga puisi tidak hanya menjadi mainan para budak cinta, tapi bagaimana ini menumbuhkan kecintaan untuk mengapresiasi dan menghasilkan karya cipta berupa puisi,” pungkas Azis.
Ketua Umum HMJ PBI, Wahyu Saputra, mengungkapkan acara ini ditujukan untuk masyarakat Kota Serang yang ingin berkarya.
“Panggung Apresiasi ini ditujukan untuk seluruh kalangan masyarakat Serang. Siapapun boleh berkarya dan tampil di panggung apresiasi HMJ PBI,” ungkap Wahyu.
Wahyu menambahkan dengan membaca puisi seperti membangkitkan ruh-ruh sastrawan yang teresap ke dalam puisi.
“Menurut kami, membaca puisi seperti membangkitkan ruh-ruh sastrawan yang teresap ke dalam puisi-puisi mereka,”
Wahyu berharap acara ini dapat menjadi tempat bagi mereka yang ingin unjuk bakat. Kedepannya, Wahyu berharap, panggung apresiasi ini akan terus ada.
“Semoga bisa diterima oleh siapapun, semoga panggung apresiasi ini bukan untuk yang pertama dan terakhir, namun, yang pertama dan seterusnya akan ada,” harap Wahyu.
“Teruslah membaca puisi, teruslah berkarya, dan percaya dirilah. Salam literasi,” tutup Wahyu.
Penulis : Hafidzha/BU
Editor : Rara/BU