Bidikutama.com – Kreativitas Mahasiswa Mesin Untirta (Kreammur) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) meraih juara 3 di Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) untuk kategori Prototype Mesin Pembakaran Dalam (MPD) Diesel, yang telah diselenggarakan mulai dari 27 November – 1 Desember 2018 di Universitas Negeri Padang (UNP).
Tahun ini bukan kali pertama Untirta meraih juara pada ajang KMHE, sebelumnya Untirta juga pernah meraih juara 1 dalam kategori Urban Etanol pada KMHE 2016.
KMHE sendiri merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) dalam kancah Nasional. KMHE berorientasi pada efisiensi energi dari mobil rancangan mahasiswa hasil pengaplikasian ilmu yang diterima selama kuliah. Perlombaan dibagi menjadi dua kategori berdasarkan kategori kendaraan, yaitu Urban dan Prototype. Sedangkan, mobil dalam KMHE dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan motor penggerak yang digunakan antara lain MPD Diesel, MPD Gasoline, MPD Etanol dan Motor Listrik.
Sebanyak 71 tim dari 45 Universitas beradu inovasi mobil hemat energi di KMHE 2018. Tahun ini Kreammur mengajukan sebanyak 4 mobil untuk kategori Urban MPD Etanol, Prototype MPD Etanol, Prototype MPD Diesel dan Urban MPD Diesel. Namun hanya Cula Satu Team 1 dengan mobil Prototype MPD Diesel yang berhasil lolos tahap seleksi proposal dan mewakili Untirta pada KMHE 2018.
Setiap tim yang lolos juga harus mengikuti Technical Inspection di 10 pos sebelum akhirnya dapat melintasi sirkuit sepanjang 1 kilometer dengan satu kali race sebanyak 7 putaran dalam 20 menit.
Persiapan merupakan kunci utama dalam perlombaan ini, mulai dari pembentukan tim, melakukan riset, penyusunan konsep, pencarian bahan baku hingga proses manufaktur. Seluruh rangkaian proses tentunya menghabiskan waktu, tenaga dan juga biaya yang tidak sedikit. Total biaya untuk pembuatan satu mobil kategori Prototype saja menghabiskan dana sekitar 30-40 juta rupiah.
Eko Dodi Sutiawan sebagai Tim Manajer mengungkapkan “Riset kurang lebih 6 bulan, konsepnya kita buat mobil itu seminimal mungkin bebannya ringan dengan kecepatan yang tinggi dan bahan bakar yang dikeluarkan juga dikit terus sama aerodinamisnya,”ungkapnya.
Berbagai kendala turut mewarnai proses pembuatan mobil seperti biaya, proses pembentukan tim, pembagian waktu diantara anggota tim, kesulitan dalam mencari bahan baku dan tidak tersedianya lahan untuk uji coba kendaraan tersebut.
Kreammur terus melakukan riset dan modifikasi pada setiap kendaraan yang telah berhasil dibuat guna diikutsertakan pada perlombaan-perlombaan sejenis maupun untuk KMHE di tahun depan. Berbagai inovasi yang telah direncanakan adalah pembuatan mobil listrik yang rencananya akan bekerja sama dengan mahasiswa Teknik Elektro, serta konsep untuk membuat berat mobil lebih ringan dari sebelumnya.
Ipick Setiawan S.T.M.T sebagai Dosen Pembimbing berharap “Tim Kreammur harus lebih siap. Kita target mengirim 4 tim lagi. Saya targetkan di bulan April 2019 mereka harus sudah mulai membuat lagi, supaya lebih ringan. Kita coba manufaktur untuk lebih memperingan body mobil jadi chassis-nya yang frame dari besi mau kita coba pake aluminium. Saya udh punya konsepan, selalu kita inovasi tak akan kita kirim mobil yang sama harus kita modif terus,”tutupnya.
Penulis : Suli, Mia
Reporter : Mia, Yovi
Editor : MPT/BU