Bidikutama.com – Nonton bareng Film Tausiyah cinta dan talkshow yang dihadiri oleh produser dan para pemain film Tausiyah Cinta merupakan kelanjutan dari rangkaian acara Mega Seminar Pra Nikah yang diselenggarakan olehPersaudaraan Muslim Pertanian (PERMAI) Untirta pada Minggu (28/8) seusai seminar.
Bedasinema Pictures, sebagai Production House (PH) yang memproduksi film ini mengaku bahwa film Tausiyah Cinta diangkat dari buku kumpulan puisi dengan judul yang sama yang dituangkan ke dalam skenario. Film yang bergenre romantis dan film keluarga ini menceritakan romansa cinta anak manusia dengan manusia lainnya juga cinta manusia dengan Tuhan nya.
Produser film Tausiyah Cinta, Azwar Armando menerangkan bahwa film yang tayang pada 7Januari 2016 ini sempat hadir mewarnai film nasional di 22 kabupaten/kota di bioskop seluruh Indonesia dan bertahan selama satu bulan penayangan.
“Kita dapat penghargaan dari film maker muslim. Mungkin karena kita PH baru dan ini film baru jadi mungkin belum dalam skala besar. Tapi ke depannya kita akan mempersembahkan film ini kepada masyarakat luas. Bulan depan Insya Allah kita akan tayang di Taiwan dan di Kuala Lumpur,” jelasnya saat ditemui di sela-sela berlangsungnya acara.
Azwar juga menambahkan perbedaan film ini dengan film bertemakan islami lainnya yaitu film ini dibintangi oleh mayoritas penghapal Al-Quran yang asli, bukan yang menghapal karena tuntutan peran. Film ini berpesan kepada masyarakat terutama pemuda-pemui muslim bagaimana mendapat cinta yang hakiki dan mengajak bagaimana menjaga hubungan bermasyarakat dan hubungan percintaan secara sehat.
Bukan hanya produser film, salah satu pemain film Tausyiah Cinta, Rere Resha juga hadir dalam kegiatan tersebut. “Pas adegan setelah pernikahan, saya malah jadi flashback waktu saya menikah dulu. Banyak sekali kekurangan dalam film ini tapi mudah-mudahan tidak diambil buruknya tapi bisa diambil pesan dari film ini,” ungkapnya.
Acara yang memang dibuka untuk umum dihadiri oleh kaula muda dari luar Untirta, misalnya saja Najla yang sengaja hadir untuk menggali ilmu seperti ini yang tidak mudah didapat di luar.
“Acaranya bagus, filmnya cukup buat jadi pelajaran dan pengubah prinsip bahwa pacaran setelah menikah sangat baik. Juga memotivasi anak muda supaya lebih berakhlak yang baik. Yang dapat saya ambil itu bukan yang berbau menikah muda, saya pikir belum saatnya. Tapi dari sini saya ngerasa untuk lebih memperbaiki diri aja,” jelas mahasiswi IAIN Serang.
Penulis : Aulia Manoppo/BU
Editor : Kafafi/BU
Profil pemain film dan organisasi film, ulasan film, artikel film, kajian film dan database film indonesia.