Bidikutama.com – Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengeluhkan terkait harga dan fasilitas Kantin Hijrah. Kantin dengan harga cafe ini membuat dompet mahasiswa FT meronta-ronta. (28/5)
Empat mahasiswa FT yang tidak ingin disebutkan namanya berpendapat bahwa harga di kantin hijrah kurang ramah di kantong mahasiswa. Harganya jauh melampaui harga makanan dan minuman di kantin FT yang dahulu (sebelum dibangunnya kantin hijrah).
“Harga makanan maupun minuman itu kurang ramah untuk kelas mahasiswa, karena sebelumnya kantin-kantin di FT (sebelum ada kantin baru) menawarkan harga terjangkau untuk minuman maupun makanannya,” ungkap salah satu mahasiswa FT.
Sedangkan di kantin hijrah harga minuman yang paling murah adalah teh manis, yang dibandrol seharga 10 ribu rupiah dan harga makanan dikisaran 25 ribu rupiah sampai 50 ribu rupiah, meskipun di awal pembelian mereka mendapat diskon sebesar 20%.
Namun, tetap saja harga makanan dan minuman di kantin hijrah tidak cocok untuk kalangan mahasiswa yang ingin makan sambil istirahat disela-sela kuliah
“Untuk kalangan mahasiswa, harga segitu terbilang cukup mahal. Walaupun rasanya lumayan enak. Tapi kalau keseringan bisa jebol kantong hehe. Mungkin kalau sesekali buat self reward,” ujar RH, salah satu mahasiswa FT.
Mahasiswa FT pun merasa membeli makanan di kantin hijrah tidak setara dengan uang yang mereka keluarkan.
“Ga worth it,” ujar salah satu mahasiwa FT yang tidak ingin disebutkan namanya.
Selain harga yang sangat mahal, mahasiswa FT juga menyarankan untuk meningkatkan kinerja dari kantin hijrah.
“Penyajian makanan biasanya sangat lama, mungkin kedepan nya bisa dipercepat dalam penyajian makanan dan jam tutup hingga 19.00 masih dirasa terlalu cepat karena sebagian mahasiswa masih beraktivitas diatas jam 19.00,” tutur salah satu mahasiswa FT.
Meskipun begitu, para mahasiswa FT berharap kantin hijrah dapat lebih mempertimbangkan target konsumennya, yang memang kantin diperuntukkan untuk kalangan mahasiswa. Jika tidak begitu, dikhawatirkan kantin akan sepi dan mahasiswa tidak memiliki fasilitas kantin yang layak dan diharapkan.
“Untuk menarik konsumen kedepannya ya dengan melihat lingkungan disekitar, karena lingkungan sekitar mayoritas mahasiswa dan umumnya mahasiswa mencari tempat makan atau kantin dengan harga murah atau terjangkau,
Jadi saran aku dilihat dari kebutuhan masyarakat sekitarnya juga (mahasiswa) dan menurut aku pun para penjual yang ada di kampus FT pun umumnya mematok makanan maupun minuman yang ramah di kantong untuk menarik minat para mahasiswa,” harap mahasiswa FT.
Reporter : Devia, Ammar/BU
Penulis : Intan/BU
Editor : Putri/BU