Bidikutama.com – Meskipun kegiatan akademik dan organisasi sudah mulai banyak dilakukan. Namun, fasilitas Kantin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang tutup semenjak terjadinya pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir masih belum dibuka (beroperasi). (9/6)
Salah satu penjual kantin FKIP, Shabihah, mengungkapkan bahwa hal ini terjadi karena adanya revisi kebijakan tempat dari pihak Kampus.
“Kantin gak tutup, tapi kita masih revisi (kebijakan tempat) terus. Belum ada tempat karena yang kita tempatin mau di bikin taman bacaan,” ucapnya Shabihah.
Selain itu, para penjual kantin FKIP pun sementara diperintahkan untuk mengosongkan tempatnya.
“Kita disuruh mengosongkan tempat sama parabot dibawa karena mau di robohkan,” ungkap Shabihah.
Shabihah berharap agar kantin FKIP dapat segera dibuka kembali dan para penjual bisa mendapatkan tempat penggantinya.
“Harapannya yah kantin dibuka walaupun dengan tenda seadanya. Maksudnya yah fasilitas seadanya tapi harus pihak Untirta yang memfasilitasi,” tegas Shabihah.
Sementara Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP, Muhammad Rafi Kurniawan, menyatakan bahwa perihal kantin ini sebenarnya menjadi hal yang perlu untuk disoroti.
“Kantin memang belum dibuka, jadi kita harus keluar kampus untuk sekedar beli air atau jajan. Kantin ini juga jika dilihat-lihat seperti pelelangan ikan,” ungkapnya Rafi.
Rafi juga mengungkapkan adanya beberapa keluhan dari mahasiswa yang dia terima mengenai kantin FKIP yang hingga kini belum dibuka.
“Ada beberapa pertanyaan dan keluhan mengenai kantin yang masuk ke saya, seperti kantin kapan dibuka? Itu kantin mau dijadiin apasih?,” ungkapnya.
Rafi berharap agar kantin ini segera diperjelas, dipindahkan tempat atau memang akan diproyeksikan untuk tempat diskusi. Karena perlu adanya penerangan yang memadai juga jika (akan) dijadikan sebagai tempat diskusi.
“Untuk berdiskusi terkadang tidak hanya sebatas siang hari, melainkan juga malam hari diskusi itu terus berlangsung. Perlu di garis bawahi juga ketika malam hari daerah rusunawa dan kantin itu kurang penerangan,” tegas Rafi.
Reporter : Devia, Osep/BU
Penulis : Tebi/BU
Editor : Putri/BU