Bidikutama.com – Kantor Bahasa Banten mengadakan “Penyuluhan Kemahiran Berbahasa Bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional” di Aula SMAN 1 Cilegon. Kepala Kantor Bahasa Banten, Muhammad Luthfi Baihaqi, menilai tingkat kemahiran mahasiswa dalam berbahasa Indonesia masih kurang baik. (29/3)
“Bahasa Indonesia belum menjadi bahasa yang bermartabat, itu dibuktikan bahwa di ruang publik masih banyak yang menggunakan atau mengutamakan bahasa asing daripada bahasa Indonesia,” kata Luthfi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, cukup banyak perusahaan-perusahaan yang menerapkan slogan-slogan atau tulisan dengan bahasa asing yang mengakibatkan terkikisnya peran bahasa Indonesia sebagai sebagai identitas nasional.
“Padahal jelas-jelas di Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 di sana disebutkan bahasa Indonesia digunakan di tempat-tempat umum, untuk rambu , penamaan dan lain sebagainya,” tegas Luthfi kepada tim Bidik Utama.
Selain dihadiri sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), beberapa dosen dan siswa SMK pun turut hadir dengan tujuan untuk meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia.
Lutfi juga berharap universitas bisa bekerjasama, jadi tidak hanya mengadakan Test of Foreign Language (TOEFL) sebagai syarat kelulusan, melainkan mengadakan Ujian Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) juga.
Senada dengan hal di atas, Wakil Dekan (WD) II Bidang Umum dan Keuangan FT, Sunardi, mengatakan bahwa kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Indonesia masih jauh dari harapan.
“Berdasarkan pengamatan di lapangan saat membimbing skripsi atau karya ilmiah lainnya, kemampuan bahasa Indonesia utamanya bahasa baku masih jauh dari harapan. Ini membuktikan bahwa kemahiran berbahasa Indonesia masih rendah,” imbuhnya.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang melibatkan banyak pihak, utamanya kampus. Karena kampus lah yang akan melahirkan para pemimpin di masa mendatang,” harap Sunardi.
Bagas, salah satu peserta penyuluhan ini berpendapat, “Ini penting banget ya, mengingat zaman yang semakin maju membuat bahasa asli kita semakin tergerus,” pungkasnya.
Penulis: Yovi/BU
Editor: Thoby/BU