Bidikutama.com – Kesatuan Pemuda Peduli Pendidikan Banten (KP3B) menggelar aksi dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang bertempat di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kamis (2/5).
Massa aksi KP3B ini di antaranya terdiri dari Himpunan Mahasiswa Serang (HAMAS) Universitas Islam Negeri (UIN) Banten, Front Aksi Mahasiswa (FAM) Cilegon, dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Banten.
Aksi berjalan dengan relatif aman, massa aksi tidak bertindak terlalu anarkis dan aparat kepolisian bisa meredam emosinya. Senada dengan hal tersebut, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Serang Kota, AKBP Firman Affandi menjelaskan bahwa sebelum aparat berangkat ke titik aksi, mereka diingatkan untuk tidak terpancing melakukan kontak fisik.
“Anggota sebelum berangkat ke tempat unjuk rasa selalu diingatkan agar tidak terpancing, kalau pun ada yang emosi tetap kita redam,” tutur Firman.
Dengan mengusung tema “Wujudkan Pendidikan Gratis, Ilmiah, dan Demokratis di Banten”, Abu Bakar dari LMND Banten yang merupakan koordiantor lapangan (korlap) mengatakan bahwa bentuk ketidakhadiran negara terutama Provinsi Banten di pemerintahan Wahidin Halim (WH)-Andika dalam sektor pendidikan, yakni mengenai penahanan ijazah saat bayaran belum selesai dan jual beli kursi saat penerimaan mahasiswa baru.
“Harus adanya evaluasi kembali di sektor pendidikan. Untuk itu di momentum 2 Mei ini kita menekankan kepada WH untuk menciptakan pendidikan yang bermutu itu ada tiga syarat yaitu, pendidikan yang gratis, ilmiah, dan demokratis,” ujar Abu.
“Adapun untuk menjalankan syarat-syarat itu harus diiringi dengan pemerataan pembangunan di sektor pendidikan, lalu harus juga adanya kesejahteraan guru. Banyak anggaran yang jatuh menjadi anggaran habis pakai, contohnya adanya kegiatan birokrat di Dinas Pendidikan melakukan kegiatan-kegiatan seminar yang sebenarnya itu tidaklah produktif. Seharusnya itu lebih produktif jika di alokasikan untuk pembangunan sehingga menjadi lebih efektif,” lanjutnya.
Dua tahun pemerintahan WH-Andika dianggap belum maksimal dalam sektor pendidikan. Harapannya agar Gubernur Banten segera mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai visi misinya saat berkampanye.
Sementara itu, Ridwan dari FAM Cilegon mengungkapkan, “Tujuan diadakannya aksi ini untuk menciptakan pendidikan yang demokratis, ilmiah, dan menyeluruh untuk kemaslahatan rakyat. Harapannya ya bagaimana rakyat dan anak-anak Indonesia menjadi cerdas,” harapnya.
Reporter: Yovi/BU
Penulis: Ana/BU
Editor: Thoby/BU