Bidikutama.com – Poster aksi yang tersebar dengan lambang Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang dicoret merah menuai kritikan. Kritik ini datang dari Wakil Rektor (WR) II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Pengelolaan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Fasilitas, Kurnia Nugraha. (20/10)
Kurnia mengingatkan secara tegas agar mahasiswa dapat menahan diri serta tidak mengorbankan nama baik institusi dalam situasi apa pun.
“Logo yang menjadi simbol dan kebanggaan Untirta disilang merah. Apakah mereka tidak merasa bagian dari Untirta?” tegur Kurnia.
Beliau sangat menyayangkan dan mempertanyakan dalang dibalik aksi pembakaran ban di depan gerbang Kampus Untirta Sindangsari serta pencoretan logo untirta menggunakan tanda silang merah.
“Saya menganggap para pendemo bukan ingin membuat citra untirta membaik, melainkan memperburuk. Slogan perbaikan yang disuarakan tidak sesuai dengan perilaku yang ditunjukkan. Mestinya yang marah tidak saya saja, tetapi seluruh keluarga besar Untirta yang merasa memiliki kampus ini,” pungkasnya.
Baginya, mencoret lambang Untirta dengan garis merah adalah tindakan berlebihan.
“Menyilang logo Untirta dengan garis silang merah bagi saya adalah tindakan berlebihan dan menyakitkan,” ucap Kurnia.
Presiden Mahasiswa (Presma), Ryco Hermawan, turut memberikan permintaan maaf atas aksi penyampaian aspirasi yang terkesan berlebihan.
“Secara sadar itu amatlah wajar beliau mempertegas satu kesalahan kami yang terkesan berlebihan dalam menyampaikan aspirasi. Secara pribadi saya sudah menyampaikan maaf karena memang yang kami koreksi adalah kebijakan dan pemangku nya,” tutur Ryco.
Ryco menjelaskan, pihaknya hanya menjalankan fungsi sebagai kontrol sosial, tanpa niatan menjelekkan nama kampus.
“Tapi tetap dengan tegas kami tidak ada maksud untuk memperburuk citra atau memperolok kedudukan universitas. Kami hanya menjalankan salah satu fungsi kami sebagai sosial kontrol di kampus dan negara,” tegasnya.
“Dan kami secara konsisten tetap mengawal 11 tuntutan kami kemaren, yang alhamdulillah ditandatangani oleh Rektor untuk segera realisasikan. Sudah sepatutnya kita semua bagian dari sosial kontrol, yaitu mahasiswa turut andil peran sama-sama mengawalnya,” tutup Ryco.
Reporter : Eni/BU
Penulis : Tifani/BU
Editor : Aleda/BU