Bidikutama.com – Tahun ajaran baru 2014-2015 Untirta kembali menambah 11 program studi (prodi) baru di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Selain itu pihak rektorat Untirta juga membeli tempat baru di lahan bekas SMK Hasanudin Ciwaru Kota Serang. Di lahan yang baru dibeli secara bertahap oleh pihak rektorat itu, disebut juga sebagai kampus C Untirta dan ditempati oleh mahasiswa 11 prodi baru.
Sejak pelaksanaan perkuliahan yang sudah berjalan sejak Senin (8/9) kemarin, mahasiswa merasa kecewa dengan pihak kampus karena hanya menyediakan fasilitas yang kurang memadai untuk kegiatan belajar mengajar dan tidak sesuai dengan bayaran UKT yang mereka sudah keluarkan sebesar 3-7 juta rupiah per semesternya.
Dalam pantauan tim Bidik Utama pada Kamis (11/9), keadaan Kampus C untirta memang terlihat sangat kurang memadai dan terasa dipaksakan untuk dipakai kegiatan akademik oleh mahasiswa. Terlihat infrastruktur masih kurang menunjang di berbagai sisi.
Fasilitas penunjang standar perkuliahan seperti Air Coinditioner (AC) pun hanya terdapat di satu ruang dari jumlah tujuh ruang kelas yang tersedia. Selain itu proyektor juga masih belum terlihat satupun dan fasilitas pendukung seperti kamar mandi pun hanya tersedia dua ruang untuk kebutuhan sekitar 400-500 mahasiswa.
Keadaan sekitar lingkungan kampus pun sangat memprihatinkan, saat keluar kelas mahasiswa pun langsung disuguhkan pemandangan kurang sedap dengan adanya bangunan bekas kelas SMK yang terlihat hancur menyisakan tembok saja, selain itu mahasiswa mengeluhkan sedikitnya jumlah pohon di lingkungan kampus sehingga pada siang hari terasa sangat panas.
Salah satu mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi, Robi mengungkapkan bahwa keadaan ini sangat menganggu aktifitas belajar maupun akademiknya. “Buat kelas seperti proyektor dan AC juga belum ada. Penunjang lain kayak kamar mandi harus banget ditambah, masa dari sekitar 400-500 mahasiswa cuma ada dua, suasana di masjid juga kurang kondusif jadi pas ibadah kurang khusyu. Selain itu disini panas karena pohon juga dikit banget jadi siang panas,” ujarnya.
Lanjut Robi, “karena kita juga bayaran udah mahal, harusnya dapat fasilitas yang sesuai, jadi tolong kalau bisa fasilitas penunjang di kelas terutama cepat dipenuhi. Selain itu dosen sering ngeluh karena belum ada proyektor jadi pas mau ngajar yah masih kesusahan udah gitu kepanasan gak ada AC karena kebetulan disini suasananya masih gersang. Intinya tolong antara fasilitas yang didapat dan biaya spp disesuaikanlah,” ungkapnya.
Selain Robi, Siti Nurhidayah mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro juga mengeluhkan fasilitas yang sangat tidak memadai untuk kegiatan belajar mengajar dirinya maupun mahasiswa lain. “Kelas disini kecil dan panas, AC dan proyektor juga belum ada jadi ganggu banget dan ngerasa kurang aja. Intinya fasilitas penunjang cepet dipenuhin, masjid juga lebih diluasin kalo bisa, lapangan lebih di perhatikan biar gak gersang,” tuturnya.(Rizhar/BU)