Bidikutama.com — Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) memiliki layanan transportasi berupa shuttle bus yang beroperasi untuk memudahkan akses para mahasiswa dan sivitas akademik Untirta dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran. Namun banyak mahasiswa yang mengharapkan adanya penambahan shuttle bus atau jam operasional, hal ini dikarenakan shuttle bus yang kurang menampung para mahasiswa. (20/3)
Kepala Bagian Umum, Khoirunnisa, mengungkapkan selain shuttle bus yang dimiliki Untirta terbatas, ada keterbatasan operasional lain yaitu bahan bakar.
“Sebetulnya dari kami berkeinginan sekali apapun itu kami fasilitasi. Tapi Kembali lagi jumlah shuttle bus yang kita miliki terbatas. Kemudian shuttle penggunanya bukan hanya mahasiswa, tetapi juga civitas dari mulai tendik, dosen. Setelah kita survei, keberangkatan dan kepulangan lebih banyak di pagi dan sore. Selain itu ada keterbatasan operasional seperti bahan bakar,” ungkap Khorunnisa.
Khorunnisa juga mengungkapkan bahwa ia belum bisa memberikan jawaban apapun terkait penambahan shuttle bus.
“Kalau untuk penambahan shuttle bus, kami belum bisa memberikan jawaban apapun. Karena semua kembali kepada kebijakan pimpinan. Pastinya kita sebagai perguruan tinggi negeri berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Bukan hanya shuttle, tetapi sarana-prasarana yang lain. Termasuk penambahan shuttle bus, itu menjadi evaluasi juga bagi kami,” jelas Khoirunnisa.
Khoirunnisa berharap untuk menuju PTN-BH dengan berupaya memaksimalkan pelayanan kepada para sivitas bukan hanya shuttle bus saja tetapi sarana-prasarana lainnya.
“Dalam arti kita menuju PTN bukan BLU lagi, PTN-BH. Kita harus memaksimalkan pelayanan kepada sivitas, bukan hanya saja shuttle bus. Tetapi sarana-prasarana yang lainnya. Intinya, semakin bertambahnya mahasiswa, kemudian semakin kita menuju PTN-BH, itu akan kita butuh banyak shuttle bus,” harap Khorunnisa.
Mahasiswa Program Studi Manajemen, Elsa Demak Tampubolon, mengungkapkan sering kali berdesak-desakan setiap menaiki shuttle bus.
“Setiap naik shuttle bus memang sering berdesak-desakan dan jika tidak mendapatkan tempat duduk saya harus berdiri,” ungkap Elsa.
Elsa berharap semua keluhan mahasiswa terkait shuttle bus dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pihak kampus agar bisa lebih baik lagi kedepannya.
Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Rafli Maulana, juga turut mengungkapkan bahwa memang kerap kali berdesak-desakan karena keterbatasan shuttle bus.
“Menurut saya pribadi, memang benar adanya desak-desakan karena keterbatasan bus yang di miliki Untirta, apalagi lokasi kampus Untirta saling berjauhan, seharusnya sih benar harus ada ekspansi shuttle bus di Untirta. Bisa dengan menggunakan bus kapasitas besar atau menambah waktu operasional,” ungkap Rafli.
Reporter : Asadullah/BU
Penulis : Herviani/BU
Editor : Adzika/Bu