Bidikutama.com – Sejumlah Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) ramai membicarakan kemungkinan refund atau pengembalian sebagian uang kuliah tunggal (UKT) semester ini. Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, pun menegaskan bahwa Untirta merupakan perguruan tinggi negeri (PTN), bukan perguruan tinggi swasta (PTS). (29/3)
Sebelumnya per (27/3), Mahasiswa Untirta diinstruksikan untuk melakukan kuliah dalam jaringan (daring) atau online hingga akhir semester. Akan tetapi mengingat kuliah daring memerlukan kuota internet, maka muncullah topik untuk meminta refund UKT yang akan dipergunakan untuk membeli kuota.
Salah satunya adalah Oktaviani Putri, mahasiswi asal Fakultas Kedokteran (FK) yang berharap agar UKT yang telah dibayarkan bisa di-refund.
Ia menuturkan bahwa kuliah daring memerlukan kuota dalam jumlah yang banyak. “Soalnya kuliah online tuh membutuhkan kuota yang banyak,” katanya.
Sementara Fatah, Ia mengatakan bahwa Untirta yang notabene-nya merupakan PTN telah memiliki mekanisme penganggaran yang terstruktur dan tersistem, serta masuk dalam penganggaran tahunan.
“Untirta ini PTN, bukan PTS yang dikelola yayasan. Mekanisme penganggarannya sudah terstruktur dan tersistem, masuk dalam penganggaran tahunan,” pungkasnya.
Ia juga meminta agar mahasiswa senantiasa melihat pada PTN-PTN lainnya akan hal ini. “Cek saja PTN lainnya (soal ini),” tutupnya.
Penulis: Rara/BU
Editor: Thoby/BU
Jika seperti itu kurangilah tugas yg membebani terhadap kuota, bentuk tugas kan bisa aa saja tidak harus membebankan mahasiswa untuk menghabiskan kuotanya, seperti tugas yg melihat film/video lalu di suruh memaparkan dan sebagainya itu tuh kuota kekuras nya lebih-lebih. Di tambah sinyal susah. Jika uang tidak bisa di refund tugasnya kurangi🙃. Kasian ortu yg gx kerja karena corona.
PTN lain memang gak ada pemotongan UKT, tapi ada subsidi kuota internet. Jadi silahkan dikeluarkan kebijakannya. Katanya harus berkaca pada PTN-PTN yang lain?
Saya sebagai mahasiswa yang asalnya dari perkampungan yang sinyal disini kurang, apalagi seringnya listrik mati yang menyebabkan sinyal hilang, merasa berat sekali menerima tugas yang harus di kerjakan online karena memang sinyal yang susah ditambah sering tidak punya kuota karena tidak ada uang untuk membeli kuota, karena pekerjaan orang tua adalah buruh, yang sekarang tidak bekerja dan tidak ada pemasukan, jangankan untuk beli kuota, untuk makan pun sulit. KerasNyah.
Tidak menjawab dan memberi solusi. MIRIS!