Bidikutama.com – Pada saat ini, Jepang tengah menghadapi lonjakan kasus Pneumonia yang mengkhawatirkan dengan jumlah kasus Influenza mencapai 9,5 juta dengan 6.000 diantaranya mengalami Pneumonia. Angka ini menjadi jumlah kasus yang tertinggi sejak tahun 1999 dan kejadian ini menjadi peringatan untuk selalu berhati-hati dalam menjaga kesehatan diri. Senin (24/2)
Pneumonia merupakan radang paru yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, polusi udara, atau faktor lainnya. Penyakit ini ditandai dengan batuk kering, demam, sesak napas, kelelahan, dan nyeri dada. Pneumonia tidak disebakan oleh jamur ataupun polusi. Namun, diakibatkan oleh bakteri yang disebut dengan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Dikutip dari NHK World-Japan, Kawai Naoki, dokter dari Rumah Sakit Shizuoka, menuturkan bahwa bakteri ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan paling sering menyerang anak-anak hingga dewasa muda.
“Saya pikir ini puncaknya menyebar di sekolah, tempat kerja, dan rumah. Ketika ada satu orang yang terinfeksi semakin banyak orang yang tertular,” tutur Naoki.
Pernyataan Kawai didukung oleh Ishida Tadashi, dokter dari Institut Penyakit Menular Nasional Jepang. Dalam wawancaranya dengan NHK World-Japan, Ishida juga menyampaikan bahwa protokol kesehatan membuat kasus flu menurun sehingga kekebalan alami tubuh terhadap virus pernapasan juga melemah.
“Selama pandemi, protokol kesehatan membuat kasus flu menurun, sehingga kekebalan alami terhadap virus pernapasan juga melemah. Setelah pembatasan dilonggarkan, infeksi menyebar lebih cepat terutama saat liburan akhir tahun. Saya pikir pneumonia ini mungkin menyebar juga di rumah-rumah.” tambah Ishida.
Dilansir dari antara.com, Menteri Kesehatan Indonesia, Widyawati, menekankan pentingnya pola bersih hidup dan sehat.
“Kalau harus ke situ, jadi kembali lagi ke perilaku hidup bersih dan sehat, serta menjaga kesehatan kita,” tutur Widyawati.
Meskipun dinilai belum ada indikasi wabah ini akan menjadi pandemi, peningkatan kasus secara global dapat meningkatkan risiko. Pencegahan penting dapat dilakukan dengan vaksinasi, menjaga kebersihan diri, pola makan sehat, serta menghindari asap rokok.
Pengobatan pneumonia bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan. Jika disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Pasien dengan gejala berat memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Jika mengalami gejala, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis: Dini/BU
Editor: Nadira/BU