Bidikutama.com – Di zaman modern dan era digitalisasi ini, banyak desa mengalami transformasi menjadi kawasan industri, dimana masyarakatnya turut mengadopsi budaya modern. Hal ini menyebabkan nilai- nilai kearifan lokal yang ada di desa-desa tersebut tergerus seiring berjalannya waktu. Namun, berbeda halnya dengan Suku Baduy, yang masih mempertahankan peradaban nenek moyang mereka hingga saat ini, bahkan menolak untuk berubah. (4/3)
Suku Baduy terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa Kanekes memiliki beberapa potensi, termasuk wisata alam (seperti alam Baduy dan wisata religi), potensi budaya (Upacara Adat Seba Budaya Baduy, Kawalu, Ngalaksa, dan Ngaseuk), serta potensi lainnya seperti kerajinan tenun, seni pertunjukan, dan budaya musik tradisional seperti kacapi, karinding, dan angklung.
Ada berbagai keunikan dalam masyarakat Baduy, mulai dari pola hidup, sistem kemasyarakatan, hingga sistem pertanian yang tidak ditemui pada masyarakat lain di Indonesia. Karena keunikan ini, banyak penelitian dilakukan untuk memahami bagaimana masyarakat Adat Baduy mempertahankan tradisi mereka diera digital saat ini. Adat, budaya, dan tradisi masih kuat dalam kehidupan masyarakat Baduy. Mereka menjalani hidup dengan sederhana, menjaga hubungan harmonis dengan alam, dan memiliki semangat kemandirian. Kesederhanaan merupakan daya tarik utama yang melekat pada masyarakat Baduy, dan mereka tetap berusaha mempertahankannya di tengah arus modernisasi.
Unsur-unsur budaya dalam suku Baduy mencakup sebagai berikut.
- Unsur Budaya: Pakaian adat Baduy, yang terdiri dari serangkaian busana tradisional seperti kain sarung untuk pria dan kain panjang untuk wanita. Bahasa Sunda kuno yang digunakan oleh masyarakat Baduy. Tradisi lisan berupa dongeng, lagu-lagu tradisional, dan puisi.
- Unsur Sistem Pengetahuan: Pengetahuan tentang penggunaan tumbuhan obat tradisional untuk pengobatan. Pengetahuan tentang praktik pertanian tradisional yang ramah lingkungan.
- Unsur Organisasi Sosial: Sistem sosial yang terorganisir dengan baik dengan nilai-nilai solidaritas dan gotong royong yang kuat. Adat istiadat dalam hal pernikahan, upacara pemakaman, dan berbagai ritual keagamaan.
- Unsur Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi: Penggunaan alat-alat pertanian tradisional seperti cangkul, sabit, dan alat penggilingan padi yang sederhana. Ketergantungan pada teknologi tradisional dalam pembuatan kerajinan tangan seperti anyaman bambu dan ukiran kayu.
- Unsur Sistem Mata Pencaharian Hidup: Mata pencaharian utama masyarakat Baduy adalah pertanian, dengan fokus pada pertanian padi, jagung, dan sayuran.
- Unsur Sistem Religi: Agama dan kepercayaan masyarakat Baduy didasarkan pada Sunda Wiwitan, yang merupakan agama tradisional Sunda dengan unsur animisme dan dinamisme.
- Unsur Kesenian: Kesenian Baduy mencakup seni anyaman bambu, tenun tradisional, dan ukiran kayu. Masyarakat Baduy juga memiliki seni musik tradisional dan tarian yang diwariskan secara turun-temurun.
Setiap unsur kebudayaan ini memainkan peran penting dalam menjaga identitas dan keberlangsungan budaya unik masyarakat Baduy.
Penulis : Adam/BU
Editor : Adzika/BU