Bidikutama.com – Sobat Bidik pasti tau tentang konflik Palestina dengan Israel yang sekarang ini sangat ramai diberitakan di seluruh media. Berbagai pro kontra mulai bermunculan. Ada yang pro terhadap Palestina dan ada pula yang kontra. Tak sedikit orang di seluruh dunia melakukan aksi bela Palestina sebagai bentuk dukungan mereka. Tapi Sobat Bidik tau tidak sebenarnya apa yang menjadi penyebab atau pemicu munculnya konflik antara Palestina dengan Israel? Yuk Simak pembahasan berikut.(17/11).
Dilansir dari detik.com, berikut penyebab konflik Palestina dengan Israel.
- Deklarasi Balfour 1917
Pada tanggal 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris menulis sebuah surat kepada Lionel Walter Rothschild, seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat yang berisi 67 kata itu berdampak besar bagi Palestina. Isi surat tersebut yaitu komitmen pemerintah Inggris untuk mendirikan “rumah nasional” bagi kaum Yahudi di Palestina.
Dikenal sebagai Deklarasi Balfour, surat ini menjadi pemicu bagi Inggris untuk mengambil alih wilayah Palestina saat masa kekuasaan Utsmaniyah. Tindakan ini diperkuat oleh mandat dari Liga Bangsa-Bangsa (LBB), dan sejak itu, ratusan ribu kaum Yahudi bermigrasi ke wilayah tersebut. Meskipun hasil keputusan PBB yang membagi wilayah Palestina antara warga Arab dan Yahudi diakui dengan baik oleh pemimpin Yahudi, keputusan tersebut menimbulkan konflik yang masih berlanjut hingga saat ini, terutama dengan warga Arab Palestina. - Pemberontakan Arab Tahun 1930-an
Dampak dari meningkatnya ketegangan konflik menyebabkan pada April tahun 1936, Komite Nasional Arab mengajukan permintaan kepada warga Palestina untuk melaksanakan pemogokan umum yang berlangsung selama enam bulan, dan warga Arab menghadapi penindasan yang brutal dari pihak Inggris.
Inggris memulai kampanye yang melibatkan penangkapan massal dan penghancuran rumah warga sebagai respons terhadap pemberontakan. Pada tahun 1931, fase kedua dari pemberontakan dipimpin oleh perlawanan petani berlanjut hingga tahun 1939, dengan Inggris akhirnya mengerahkan sekitar 30.000 pasukan tentara di Palestina. Desa-desa di Palestina diserang dengan bom udara, penerapan jam malam, banyak rumah yang dihancurkan, dan terjadi pembunuhan massal tanpa adanya proses pengadilan. - Pembagian Wilayah oleh PBB 1947
Jumlah penduduk Yahudi pada tahun 1947mencapai sekitar 33% dari total wilayah Palestina, meskipun proporsi tanah yang dimiliki oleh komunitas Yahudi hanya sekitar 6%. Pembagian wilayah oleh PBB pada tahun tersebut menjadi pemicu konflik antara Israel dan Palestina.
Keputusan PBB mengenai pembagian wilayah Palestina mencakup pembentukan dua negara terpisah, satu bagi masyarakat Yahudi dan satu lagi bagi masyarakat Arab. Namun, Palestina menolak keputusan ini dengan tegas, terutama karena tidak ingin memberikan sebagian besar, yaitu 55%, dari wilayah Palestina kepada penduduk Yahudi. - Pembersihan Etnis Palestina 1948
Militer Zionis memulai serangannya dengan tujuan untuk merusak kota dan desa di Palestina, dengan maksud memperluas perbatasan negara Zionis. Gerakan Zionis berhasil merebut hingga 78% wilayah Palestina, menyebabkan kematian sekitar 15.000 warga Palestina. Diperkirakan sekitar 750.000 warga Palestina dipaksa meninggalkan rumah mereka. Warga Palestina menyebut peristiwa ini sebagai “nakba,” yang berarti malapetaka dalam bahasa Arab. - Pendirian Negara Israel
Pembentukan negara Israel yang diumumkan pada tanggal 15 Mei 1948 menyebabkan penolakan warga Palestina dan meletusnya perang yang dikenal sebagai Al-Nakbah. Perang ini menyebabkan ratusan ribu warga Arab Palestina mengungsi dari tempat tinggal mereka. Tidak lama setelahnya, Israel berhasil menguasai beberapa wilayah di Palestina. - Perang Enam Hari (Naksa)
Israel melancarkan serangan udara ke pangkalan Mesir pada tahun 1967 yang memicu terjadinya konflik besar antara Palestina dan Israel. Pasukan Israel tidak hanya berhenti di situ, melainkan juga menyerbu wilayah Semenanjung Sinai untuk menguasai Jalur Gaza, Dataran Tinggi Golan, Yerusalem Timur, dan Tepi Barat.
Walaupun Israel mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara dan Palestina percaya bahwa Yerusalem mungkin menjadi ibu kota di masa depan, tetapi Palestina tetap menolak pendirian pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat. - Intifada I Tahun 1987-1993
Pada Desember 1987, Palestina melakukan Intifada atau perlawanan di Jalur Gaza. Kejadian ini menjadi penyebab berdirinya Hamas. Intifada dipimpin oleh Unified National Leadership dengan menggerakkan para kaum muda Palestina dan ditandai dengan adanya aksi pemogokan, protes, dan pembangkangan sipil hingga sebanyak 1.070 warga Palestina tewas akibat tindakan pasukan Israel.selama periode intifada. - Perjanjian Oslo Palestina
Tahun 1993 menyaksikan penandatanganan Perjanjian Oslo, yang menjadi tanda berakhirnya periode intifada dan munculnya Palestinian Authority. Palestinian Authority, sebagai pemerintahan sementara yang diberikan otoritas di wilayah batas Jalur Gaza dan Tepi Barat oleh pemerintahan mandiri. Pada akhirnya, PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) mengakui kedaulatan Israel dan Israel diberikan kendali atas 60% wilayah Tepi Barat. - Intifada II Tahun 2000
Pada 28 September 2000, terjadi Intifada kedua yang dipicu oleh kunjungan provokatif Likud Ariel Sharon ke Masjid Al-Aqsa. Israel merusak perekonomian dan infrastruktur Palestina selama periode Intifada tersebut hingga akhirnya Israel berhasil mengambil alih wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Otoritas Palestina. - Konflik Sebelas Hari
Tanggal 10 Mei 2021, Israel melancarkan serangan terhadap Masjid Al-Aqsa, yang dipicu oleh perselisihan atas wilayah Yerusalem Timur, khususnya Sheikh Jarrah. Akibatnya, pasukan Hamas dan Israel saling menyerang melalui serangan udara. Konflik berlangsung selama 11 hari, hingga kedua negara sepakat untuk menghentikan pertempuran dengan gencatan senjata yang dimulai pada Jumat, 21 Mei 2021. - Hamas Menyerang Israel Tahun 2023
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan ke Israel dengan meluncurkan ribuan roket. Israel merespons dengan mendeklarasikan kewaspadaan perang dan melakukan serangan balasan di Jalur Gaza. Terdapat 12.065 orang terluka dan 3.478 orang meninggal dunia di Gaza akibat serangan ini. Sebagai isyarat bahwa Israel akan memberlakukan pengepungan secara total, pejabat pertahanan Israel mengumumkan pemutusan sepihak aliran listrik dan pasokan makanan ke Gaza.
Jadi, itulah serangkaian penyebab adanya konflik Palestina dengan Israel. Cukup rumit ya Sobat bidik. Semoga konflik yang menyebabkan ribuan kematian saudara kita di Palestina segera berakhir.
Penulis: Rizqi Alawiyah/BU
Editor : Aleda/BU