Bidikutama.com – Salah satu strategi pengemasan budaya masa kini yaitu kolaboratif dan original. Hal ini disampaikan oleh Beni Kusnandar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, yang hadir dalam webinar yang diadakan oleh mahasiswa Pendidikan Seni Pertunjukan, Jum’at (4/6) melalui Zoom Meeting.
“Seni budaya masa kini dikemas sesuai dengan masa kini tapi tidak terhilangkan dalam tradisi, original,” tutur Beni
Beni menambahkan, kolaboratif disini bertujuan agar tradisi yang dibuat menjadi pengemasan kreativitas.
“Contohnya rampak bedug yang berkolaborasi dari segi alat dan sebagainya,” tambahnya.
Dalam webinar yang bertemakan “Sukma Tradisi Banten dalam Seni Budaya Masa Kini”, hadir pula Dadan Johari dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, menjelaskan terkait sukma tradisi Banten.
Ia menyebut ada enam sukma tradisi Banten dalam seni budaya masa kini.
“Pembinaan, pemanfaatan, perlindungan, pelestarian, proses pencerdasan kehidupan bangsa, dan peningkatan kesejahteraan umum,” sebutnya.
Dua sumber yang mempengaruhi seni di Banten yakni Kesultanan Banten dan lingkungan masyarakat Banten.
“Hidup dari lingkungan Kesultanan Banten akan bersifat religi dan dominan keagamaannya,
sementara lahir dan hidup di lingkungan masyarakat akan terdapat banyak tradisi yang disebut adat istiadat,” imbuhnya.
Ketua pelaksana, Abdul Azis, mengungkapkan webinar ini diselenggarakan guna memenuhi ujian akhir semester (UAS) mahasiswa Pendidikan Seni Pertunjukan 2018.
“Acara seminar ini kami adakan dalam rangka memenuhi UAS sekaligus memperkenalkan budaya dan kesenian Banten ke masyarakat Indonesia,” jelasnya
Reporter: Adit/BU
Penulis: Kharisma/BU
Editor: Hafidzha/BU