Bidikutama.com – Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) memasang bendera kuning di depan Gedung Rektorat Kampus Sindangsari sebagai bentuk simbolis akan matinya ruang diskusi & demokrasi. (23/7)
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Faperta, Haerudin Susilo menerangkan bahwa aksi simbolis ini merupakan aksi lanjutan dari aksi spanduk sebelumnya yg berisikan protes terhadap gugur nya belasan (Calon Mahasiswa Baru) Camaba yang telat membayar (Uang Kuliah Tunggal) UKT.
“Seperti kita ketahui bendera kuning adalah simbol kematian, lantas siapa yang mati di Untirta? Demokrasi dan ruang diskusi di Untirta,” terang Haerudin.
Haerudin menjelaskan bahwa pihaknya hanya menuntut perpanjangan waktu pembayaran untuk Camaba yg telat membayar UKT dan berharap agar pihak Rektorat mau segera membuka ruang diskusi mengenai permasalahan tersebut.
“Jika dalam waktu dekat tidak ada respon baik dari pihak kampus, maka dari BEM Faperta sendiri bakal terus memberikan kejutan sampai apa yang seharusnya menjadi hak mahasiswa terwujud,” jelas Haerudin.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himagipan), Ilham Ramadhan sekaligus Peserta Aksi simbolis bendera kuning tersebut pun sangat menyayangkan sikap pihak rektorat yg sulit ditemui berkali-kali untuk berdialog.
“Kami pun dari pihak Ormawa Faperta sudah berusaha menemui pihak terkait (PNBP Rektorat). Namun, tidak ada respon baik,” ujar Ilham.
Ilham pun berharap pihak rektorat dapat memberikan waktu tambahan untuk pembayaran UKT kepada belasan Camaba yg telat.
“Karena logikanya pelajar ini sudah lulus tes sudah memenuhi standar untuk masuk di jurusan yang dia pilih,” tutur ilham.
Reporter : Ryan/BU
Penulis : Ryan/BU
Editor : Putri/BU
Berita kurang berimbang, seharusnya diungkap juga penyebab telat bayar yg mengakibatkan batalnya camaba menjadi mahasiswa untirta. Apakah pihak kampus sdh memberikan sosialisasi? Terkait kapan harus bayar san lainnya