Bidikutama.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) membuka bantuan pendidikan jenjang perguruan tinggi, bagi warga daerah Kota Tangsel yang sedang menyusun skripsi. Pendaftaran usulan dibuka sampai tanggal 26 April 2024. (4/4)
Bantuan pendidikan ini bertujuan untuk pemerataan pendidikan dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat yang memiliki ekonomi kelas menengah ke bawah.
Pada laman Instagram @humaskotatangsel dijelaskan dalam melakukan bantuan pendidikan, terdapat beberapa kriteria bagi mahasiswa yang mengajukan, berikut kriterianya:
- Warga daerah kota Tangsel
- Sedang menyusun tugas akhir/skripsi
- Tidak berstatus ASN
- Tidak menerima bantuan biaya pendidikan yang sama yang bersumber dari APBN/APBD
- Memiliki rekening bank (bank penyalur)
- Kondisi tertentu diantaranya:
– Terdaftar sebagai keluarga Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
– Peserta bantuan langsung tunai
– Terkena dampak bencana alam
– Penyandang disabilitas
– Yatim, piatu atau yatim piatu
– Orang tua baru mengalami pemutusan hubungan kerja dan masuk kategori kurang mampu
Selain itu, terdapat berbagai persyaratan usulan bagi mahasiswa yang akan mengajukan bantuan biaya pendidikan, yaitu sebagai berikut:
- Surat Permohonan yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel (Format terlampir dalam laman Ig @humaskotatangsel)
- Fotocopy KTP dan KK Kota Tangsel
- Fotocopy Kartu Identitas Mahasiswa
- Surat keterangan sedang menyusun bimbingan tugas akhir/ skripsi dari perguruan tinggi/ fotocopy kartu rencana studi semester berkenaan
- Surat pernyataan tidak berstatus sebagai ASN dan SPTJM bermaterai (Format terlampir dalam laman Ig @humaskotatangsel)
- Fotocopy buku rekening BJB atas nama pengusul
- Print Out PDDikti data mahasiswa
- Mengisi Google Form pada link (https:/bit.ly/BPT_Tangsel2024)
Usulan tersebut paling lambat diajukan pada 26 April 2024, dengan narahubung Saudara Jochan (0812-898-78833) dan Saudara Dhani (0812-878-17272).
Menanggapi hal ini, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi, Achmad Yoga Pratama mengaku bantuan ini sangat membantu para mahasiswa.
“Dampaknya bisa dirasakan oleh mahasiswa yang keluarganya tidak mampu namun memiliki keinginan untuk tetap kuliah,“ ungkap Achmad.
Mahasiswa Prodi Agroekoteknologi, Rayya Rabbani Syarif, juga merasa program ini dapat memeratakan pendidikan dan mengurangi beban finansial mahasiswa.
“Dampaknya positif, pendidikan bisa lebih merata, yang ekonomi rendah bisa mengenyam pendidikan tinggi dengan baik, jadi bisa mengurangi beban finansial,“ ujar Rayya.
Rayya juga berharap program ini bisa meningkatkan kesetaraan dunia pendidikan serta bantuan bisa tepat sasaran untuk mahasiswa yang membutuhkan.“Harapannya adanya peningkatan kesetaraan dalam dunia pendidikan agar yang membutuhkan bisa melanjutkan pendidikan serta bantuan yang diberikan tepat sasaran,“ harap Rayya.
Reporter : Azriel/BU
Penulis : Ragil/BU
Editor : Ardhilah/BU