Bidikutama.com – Informasi soal tidak adanya perpanjangan dan penangguhan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) pada pengumuman jadwal registrasi mahasiswa lama semester genap tahun akademik 2019/2020 direspon aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Untirta (APMU) di depan Gedung Rektorat, Kampus A Untirta, Jumat (20/12) lalu.
APMU yang terdiri dari sejumlah organisasi eksternal kampus, yakni Front Mahasiswa Nasional (FMN) Ranting Untirta, Serikat Demokratik Mahasiswa Nasional (SDMN) Komite Kampus Untirta, Untirta Movement Community (UMC), dan Serikat Perempuan Indonesia (Seruni) Ranting Untirta ini mengecam kebijakan Rektor yang dinilai fasis.
Koordinator lapangan (korlap) aksi, Rizal Hakiki, menyampaikan bahwa yang menjadi poin utama diadakannya aksi ialah untuk mengintensifkan perjuangan mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan fasis Rektor. “Tuntutan secara umum kita itu mengangkat tema intensifkan perjuangan terhadap kebijakan fasis terhadap Rektor Fatah Sulaiman,” katanya.
“Dan untuk tuntutan, poin yang paling penting kita ingin memenangkan dan juga membatalkan ketidak adanya penangguhan dan perpanjangan bagi mahasiswa untuk pembayaran UKT di periode tahun 2019/2020,” ucapnya menambahkan.
Selain itu, tuntutan lainnya yang turut disuarakan ialah seperti peningkatan fasilitas sarana prasarana, mengadakan mekanisme musyawarah secara demokratis bagi mahasiswa yang mengalami permasalahan bidang ekonomi, menuntut Untirta untuk mengakhiri kerja sama terhadap lembaga-lembaga institusional yang banyak merugikan rakyat.
“Kita menanyakan apa legalitas dalam bentuk SK yang dikeluarkan oleh pihak rektorat karena sejauh ini kita belum pernah menemukan SK yang mendasarkan adanya peniadaan dan penangguhan dan perpanjangan tersebut,” tutup Rizal.
Sementara itu, Suherna selaku Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karir, dan Hubungan Alumni, turut memberikan tanggapannya. Menurutnya, untuk menjawab permasalahan tersebut dapat dilakukan dialog dengan jajaran rektorat. “Sebenarnya kalau dia (massa aksi) mau dialog, dialog dengan pimpinan (rektorat), itu kan bisa gitu,” katanya seusai menemui massa aksi.
Selanjutnya, Suherna pun mengaku akan merencanakan diskusi dengan Fatah Sulaiman selaku Rektor dan Kurnia Nugraha selaku WR II Bidang Perencanaan, Pengelolaan Keuangan, SDM, dan Fasilitas, untuk membahas persoalan ini lebih lanjut.
Penulis: Andi/BU
Editor: Thoby/BU