Bidikutama.com, Untirta – Jelang dilaksanakannya pemilu, media massa berbentuk cetak, elektronik dan media online berlomba-lomba menayangkan berita tentang figur calon wakil rakyat mulai dari calon legislatif (caleg) untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi atau Kabupaten atau Kota yang akan menjadi peserta pemilu 9 april 2014. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM) menggelar Diskusi panel membahas tentang peran media di masa pemilu saat ini Selasa (8/4).
Diksusi yang berlangsung di Gedung D Lantai Tiga Ruang 78 Untirta tersebut membahas bagaimana masyarakat sebagi penikmat, pembaca dan pendengar yang setiap harinya dijejali dengan sejumlah informasi dari seorang sosok atau kumpulan dari orang-orang (Organisasi-red) tidak hanya melihat dari apa yang di tampilkan, tapi juga bisa memahami apakah berita itu benar sesuai fakta yang ada atau untuk kepentingan suatu pihak saja.
Pemateri dalam acara tersebut Firman Venayaksha yang juga salah satu dosen di Untirta dalam bahasannya menyampaikan bahwa media pada masa ini sudah menjadi sebuah fenomena yang sudah menjadi panutan bagi masyarakat untuk menentukan calon pemimpin mereka. “sekarang media bukan hanya menjadi media hiburan saja, tapi juga jadi sebuah media propaganda”.
“Saya melihat bahwa sampai saat ini susah mencari solusi karena yang paling memungkinkan adalah bagaimana kerjasama yang baik antara pemodal dan jurnalis yang kerjanya harus independen dan kembali ke nilai etik yang berlaku. Media sekarang mempunyai kecenderungan untuk memihak, namun ada yang caranya soft atau frontal,” ujarnya menambahkan.
Firman pun berpesan kepada mahasiswa agar selektif dalam memahami pemimpin saat ini. “Kita harus memilih sesuai dengan kesadaran. Jadi kalau memilih calon harus tau kredibilitas mereka bagaimana. Suara kita berharga, kalau suara kita terlalu mahal bagi mereka ya jangan pilih. Kalau kita perlu menyuarakan, ya kita harus pilih,” ungkapnya.
Seusai acara salah satu peserta diskusi M.Fahmi Abduh pun mengatakan “Media sangat diminati lah untuk perkembangan jaman yang sekarang ini. Media dianggap berperan penting terus juga bahwasannya calon presiden aatau caleg segalanya itu menggunakan media-media sebagai sarana kampanye dan pencitraan tapi bukan itu yang seharusnya kita harapkan tetapi bagaimana mereka merefrentasikan kedaulatan-kedaulatan dari rakyat itu sendiri jadi kita bener bener memilih bukan dari pencitraan tetapi memilih dari segi sosoknya. Ada tanggapan dari saya kita jangan terlalu banyak untuk memikirkan kita memilih atau tidak tetapi bagaimana kita bertanggung jawab atas pilihan kita tersebut”.(Rizhar/BU)