Bidikutama.com – Aliansi Gerakan Untirta (Alerta) dan UIN SMH Banten gelar Aksi Solidaritas dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional. Aksi ini menjadi panggung utama bagi ribuan perempuan dan laki-laki yang berjuang untuk hak-hak perempuan, kesetaraan, dan demokrasi yang inklusif. (9/3)
Aksi ini juga menjadi panggung bagi kaum perempuan untuk bersuara dan menuntut perlakuan yang adil dan setara di semua bidang kehidupan. Alerta menegaskan bahwa perempuan bukan hanya sekadar objek, melainkan agen perubahan yang memiliki hak yang sama dalam menentukan nasib dan masa depan mereka.
Arya Mandalika, selaku perwakilan Humas Alerta, menggaris bawahi bahwa aksi ini merupakan bentuk protes terhadap ketidaksetaraan yang masih merajalela di berbagai lapisan masyarakat.
“Diskriminasi gender, lambannya proses perundang-undangan seperti RUU PRT (Rancangan Undang-Undang Pekerja Rumah Tangga), dan minimnya pemahaman terhadap Undang-Undang TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) menjadi sorotan utama dalam aksi ini,” ungkap Arya.
Arya juga menambahkan bahwa RUU PRT yang telah bergulir selama 19 tahun belum juga menunjukkan progres yang signifikan.
“Hal ini tentu menyisakan ketidakpastian bagi perlindungan hak-hak perempuan. Selain itu, implementasi undang-undang TPKS juga masih jauh dari memadai, dengan banyaknya kasus kekerasan seksual yang lebih sering ditangani dengan undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) ketimbang undang-undang yang seharusnya,” jelas Arya.
Bon Bon, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), juga menanggapi bahwa meski tema Smile Inclusion digaungkan, kampus pun belum menjadi ruang aman bagi perempuan.
“Pemerintah dinilai abai terhadap Undang-Undang TPKS yang tak kunjung memiliki peraturan turunannya,” ujar Bon Bon.
Bon Bon berharap aksi ini tidak hanya menjadi momentum protes, tetapi juga ajakan untuk seluruh masyarakat agar lebih peduli dan sadar akan isu-isu keadilan gender serta kekerasan seksual.
“Semoga dengan kesadaran bersama, terwujudnya ruang yang aman dan inklusif bagi perempuan di Banten,” tambah Bon Bon.
Reporter : Hasna, Norma/BU
Penulis : Fariq/BU
Editor : Annisa M/BU