Bidikutama.com – Kemarin, Pidi Baiq dan Gol A Gong hadir ramaikan Festival Hari Buku Nasional (FHBN) 2021 hari keempat. Mereka berbagi pengalaman dan tanya jawab soal novel Dilan dan Balada Si Roy karya mereka yang diadaptasi menjadi film. (30/5)
Dalam tanya jawab kemarin Pidi Baiq yang hadir melalui Zoom Meeting menyebutkan, memiliki kesan tersendiri mulai dari sesuatu yang menginspirasi penulisan novel sampai pencarian pemeran untuk tokoh utama.
Ia juga menambahkan, lahirnya novel dilan adalah karena dirinya rindu Indonesia dimana ia saat itu sedang ada di luar negeri.
“Lahirnya novel Dilan itu dulu saya tidak ada di Indonesia, di suatu tempat di Negara lain, tiba-tiba saya rindu Indonesia. Jadi saya awal konsepnya disana setelah kembali kemudian saya mulai menulisnya di awali oleh rasa rindu aja karena ternyata sehebat apapun negara orang lain tetapi negara sendiri adalah lebih hebat,” jelas Pidi Baiq.
Pidi mengungkapkan bahwa ia ikut andil dalam pembuatan film Dilan sebagai sutradara.
“Saya waktu bikin perjanjian, boleh difilmin novel dilan, asal saya jadi sutradaranya. Sebab alasannya adalah supaya film itu tidak lepas dari seperti apa yang ada di novel.
Secara sinematografi kan saya kurang menguasai, akhirnya didampingi oleh fajar bustomi dan saya bahagia bisa bertemu dengan Fajar Bustomi,” ungkap Pidi Baiq.
Pidi juga berbagi bahwa tidak trik khusus dalam menulis hanya saja harus mempunyai ide yang beda dari yang lain.
“Tentu tidak ada triknya ya, pokoknya se-sederhana kalau bagus ya diterima. Kalau penerbit kan seperti itu, kalau bagus naskah nya ya pasti diterbitkan gitu. Jadi menurut saya, adalah bagaimana cara kita membuat sebuah tulisan yang lain daripada yang lain,” katanya.
DI sisi lain Gol A Gong bercerita yang menginspirasi lahirnya novel Balada si Roy adalah karena saat itu dirinya sedang di suatu pulau dan menulis sajak rindu pada seorang perempuan.
“Kalau ayah pidi berada di luar Indonesia, saya berada di Banten, waktu itu saya ada di pulau seram, saya menulis sajak rindu pada seorang perempuan saya menulis disitu. Jadi memang benar, cerita kita itu memberikan inspirasi luar biasa,” tutur Gol A Gong.
Saat menentukan peran untuk Balada si Roy, Gol A Gong dan sutradaranya Fajar Nugros mencari tokoh untuk peran si Roy selama dua tahun dan akhirnya peran itu jatuh pada Abidzar, anak dari almarhum Ustadz Jefri Al Buchori.
“Ketika saya didatangi oleh Fajar Nugros, Fajar Nugros itu sutradara yang handal dalam film berbahasa jawa. Dan dia bercerita bahwa sejak SMP sudah membaca Balada si Roy, itu tahun 2018.
Nah karena dia serius, kemudian saya menyetujui, lalu mencari tokoh buat jadi Roy itu dua tahun. Pertama kali yg akan jadi si roy itu Bio One,
nah Fajar Nugros lagi duduk kemudian ada orang lewat, pamit sama Fajar Nugros “Assalamualaikum” itu belum di casting. Nah suaranya itu, yang membuat Fajar Nugros jatuh cinta, namanya Abidzar,” jelas Gol A Gong
Gol A Gong berharap semoga dengan adanya Balada Si Roy ini, Banten bisa menjadi makin menakjubkan.
Reporter : Amanda/BU
Penulis : Nabil/BU
Editor : Hafidzha/BU