Bidikutama.com – Platform Buku Digital Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Press resmi diluncurkan, Selasa (12/10). Peluncuran dilaksanakan berbarengan dengan seminar literasi yang dilaksanakan via Zoom Meeting.
Platform digital tersebut menyediakan 100 buku yang berasal dari berbagai fakultas di Untirta dan dapat diakses melalui laman upress.untirta.ac.id atau melalui aplikasi digital Untirta Press yang tersedia di Google Play Store.
Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Mahasiswa dan Kebudayaan, Jazziray Hartoyo, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan konten literasi keluarga yang mengandung edukasi.
“Dalam konteks jenis literasi keluarga bidang intervensi yaitu peningkatan ketersediaan konten literasi keluarga, memunculkan program yaitu memperbanyak media informasi yang mengandung edukasi masyarakat salah satunya melalui Untirta Press,” tuturnya.
Sementara dalam konteks peningkatan literasi di masyarakat dilakukan dengan menciptakan aplikasi Perpustakaan Digital, donasi buku, subsidi pengiriman buku, dan diseminasi buku bacaan.
“Sedangkan dalam konteks literasi di masyarakat, membangun program yaitu pembangunan aplikasi Perpustakaan Digital baik di tingkat Pusat (maupun) Provinsi/Kabupaten/Kota,” ungkapnya.
“Selain itu program lainnya seperti donasi buku, subsidi pengiriman buku, dan diseminasi buku bacaan yang mendukung Kinerja Kementerian/Lembaga (K/L) dan Perpustakaan Desa,” tambah Jazziray.
Dampak positif yang juga akan dirasakan dari peningkatan budaya literasi, ungkap Jazziray, adalah meningkatkanya kapabilitas individu dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Staff Komunikasi Republik Indonesia (RI), Fadjroel Rachman, dalam seminar literasi tersebut juga membeberkan lima tantangan menjadi masyarakat digital yaitu sebagai berikut:
1. Masyarakat indonesia menghabiskan waktu 8 jam 52 menit per hari di depan internet.
2. Masyarakat indonesia menghabiskan waktu 3 jam 14 menit perhari di depan media sosial.
3. Rentan terpapar pada situasi “saling benci” dan ujaran kebencian di dunia digital yang dapat menjadi potensi munculnya distrust society.
4. Rentan terpapar pada situasi misinformasi dan disinformasi.
5. Masyarakat Indonesia hanya menjadi pengkonsumsi saja yakni barang dan informasi, belum menjadi inovator. Berdasarkan penelitian Massachusetts Institute of Technology (MIT), kata Fadjroel, tingkat konsentrasi orang di masa digital ini rendah sekali, hanya 8 detik saya fokus orang terhadap sesuatu. Maka dari itu, literasi bangsa perlu ditingkatkan.
Reporter: Okta/BU
Penulis: Aira/BU
Editor: Hafidzha/BU