Bidikutama.com – Sejumlah tokoh nasional seperti Aminuddin Ma’ruf selaku Staf Khusus (Stafsus) Kepresidenan, Wahidin Halim (WH) selaku Gubernur Provinsi Banten, Andra Soni selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, dan Yenny Wahid, yang diundang dalam Dialog Publik bertemakan “Boomers dan Millennials Bicara Regulasi Perlindungan Perempuan & Pendidikan Seksual di Banten” di Auditorium Gedung B, Kampus A Untirta (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa), kemarin (3/3), ternyata tak jadi hadir. Menanggapi hal ini, Presiden Mahasiswa (Presma) Untirta, Ibnu Mas’ud, angkat bicara.
Pertama, Ibnu menyebut Stafsus Kepresidenan, Amiruddin Ma’ruf, tak bisa hadir karena ada agenda menemani Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo. Kedua, Gubernur WH tidak memberikan respon apa pun.
“Saya dapat informasi bahwa staf khusus presiden milenial ini tidak bisa hadir karena menemani Presiden RI Joko Widodo untuk membahas wabah Corona. Saya juga kaget. Kemudian dari pak WH, tidak ada konfirmasi, bahkan dari ajudannya sendiri mengatakan ‘bapak tidak ada sikap terkait hadir atau tidaknya’,” ungkapnya.
“Kemudian dari pihak DPRD Provinsi pun seharusnya sudah mengirimkan orang, yaitu dari Sekretaris Komisinya. Dan tadi (red- kemarin) sekitar jam 9 pagi, dikabarkan bahwa mereka akan menyambut kawan-kawan buruh, juga ada reses dan paripurna,” sambung Ibnu.
Selanjutnya, Ibnu berharap setelah diadakannya acara dialog publik, mahasiswa lebih berkonstribusi dalam bidang pendidikan. “Untuk harapannya sih bisa berdiskusi pendidikan setelah adanya acara ini. Diharapkan mahasiswa bisa berkontribusi dalam bidang pendidikan lebih banyak lagi untuk memajukan Untirta di kancah nasional, bahkan ke ranah internasional,” tutupnya.
Salah seorang mahasiswa yang hadir, Muhammad Fajar Amirullah asal Jurusan Ilmu Pemerintahan (IP) semester II mengatakan bahwa antusiasme mahasiswa Untirta untuk menghadiri acara tersebut cukup tinggi, mengingat dihadirkannya sejumlah tokoh nasional.
“Kan di instagram ada beberapa orang hebat akan hadir di acara ini, salah satunya Gubernur Banten, tapi ternyata tidak hadir,” imbuhnya dengan kecewa.
Di balik itu, Fajar berharap agar BEM KBM Untirta dapat menjadi garda terdepan untuk memecahkan permasalahan yang ada, khususnya tentang masalah pemberdayaan perempuan dengan mayoritas di kampus Untirta ini adalah perempuan.
Reporter: Kholifah, Kusma/BU
Penulis: Bladys, Salma/BU
Editor: Rara/BU