Bidikutama.com, Untirta – Ratusan mahasiswa gabungan dari berbagai organisasi mahasiswa dan elemen mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasisawa (KBM) Untirta kembali gelar aksi demo di depan gedng rektorat Untirta, kamis (22/5).
Aksi masa menuntut rektor Untirta menghapus 14 program studi (Prodi) baru sampai fasilitas dan tenaga pengajar terpenuhi dengan baik, memperbaiki semua fasilitas mahasiswa sehingga bisa digunakan layak dan nyaman untuk digunakan seluruh civitas akademika Untirta dan transparansi dana baik untuk fasilitas maupun operasional mahasiswa.
Setelah berkumpul di lapangan basket pada pukul 13.00 WIB, para aksi masa melakukan longmarchsampai di depan gedung rektorat dan memaksa rektor untuk segera menandatangani MOU yang berisi tiga tuntutan mahasiswa untuk segera di tanda tangani.
Selain orator bergantian meneriakan berbagai tuntutan mereka, para masa aksi pun membawa berbagai spanduk bertulskan “segera benahi fasilitas kampus” dan “menolak keras 14 prodi baru”.
Salah satu orator aksi dalam orasinya mengatakan “kita menuntut dan menolak keras 14 prodi baru selama fasilitas dan tenaga pengajar belum memadai , nantinya mau di taruh dimana adik-adik kita dan mahasiswa untirta lainnya untuk belajar,” katanya.
Setelah satu jam menggelar aksi akhirnya rektor Untirta Sholeh Hidayat pun menemui mahasiswa, dalam tanggapannya rektor pun menjelaskan untuk 14 prodi baru pihaknya tetap akan melaksanakan penerimaan mahasiswanya setelah fasilitas dan tenaga kerja sudah tersedia dan fasilitas akan segera di penuhi dengan berkoordinasi dahulu dengan pihak terkait sebagai penyedia dan transparansi dana pun akan diperlihatkan kepada seluruh civias akademika Untirta.
“Terkait gedung Lab FKIP karena pihak yang melaksanakan proyek tidak sanggup melaksanakan pembangunan selama 50 hari, sehingga kita sedang melaksanakan pelelangan ulang untuk pembangunan gedung lalu terkait 14 prodi baru ini pengajuan izin sudah sebelum saya menjadi rektor dan sekarang sudah dapat izin, sehingga jika ditolak sangat di sayangkan permohonan kita selama ini.” Ujarnya
Sholeh pun menambahkan terkait transaparansi dana pihaknya siap untuk menunjukan kepada mahasiswa .”Untuk transaparasni dana terkait lab yang baru dibaya 30 persen kita siap menunjukan sekarang, jika yang lainnya mungkin akan kita perlihakan melalui media cetak atau online kampus”.
Namun di akhir tanggapannya Rektor Untirta ini pun menolak menandatangani MOU karena ada redaksi yang tidak sesuai dan kembali ke ruangannya sehingga memicu kericuhan mahasiswa untuk memaksa masuk ke gedung rektorat dan meneriakan “rektor pengecut”. (Rizhar /BU)