Bidikutama.com – Dua ruangan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Kampus Pakupatan kembali dibobol maling. Akibatnya, salah satu Ormawa alami kerugian hingga jutaan rupiah. (8/09)
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tirtayasa Research Academic Society (TRAS) mengalami kejadian yang merugikan. Pasalnya, ruangan UKM TRAS kembali dibobol maling pada Selasa (5/09), jelas Ketua Umum UKM Trans, Siti Hartanti.
“Sebelum ini kita pernah mengalami pembobolan (kemalingan) tetapi tidak ada barang yang hilang. Barang-barang yang raib dibawa maling ini seperti printer, proyektor, mic, headphone sampai tabung gas (LPG),” jelas Siti.
“Kali ini UKM TRAS kehilangan beberapa barang, jika ditaksir total kerugian mencapai Rp7.500.000. Namun, anehnya kondisi PKM ini masih rapih dan tidak ada jejak seperti kebobolan,” tambahnya.
Ia sangat prihatin dengan kejadian yang terus saja berulang ini dan berharap fasilitas keamanan Kampus dapat ditingkatkan lagi ke depannya dengan pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) dibeberapa tempat rawan pencurian.
Mirisnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) juga mengalami hal serupa.
Kepala Biro Keseketariatan, Desfi mengaku kaget saat ingin memasuki ruangan namun gembok sudah terbuka pada Rabu (6/09). Dan lagi-lagi, ini bukan pertama kalinya ruangan BEM FISIP mengalami kemalingan.
“Sempat kehilangan obat-obatan, yang terbaru ini kehilangan alat kebersihan,” jelas Desfi.
“Setelah digembok harus pakai kunci. Yang pegang tuh cuma 3 orang. Walaupun sudah digembok masih saja tetap bisa dibobol maling,” lanjutnya.
Jika ditaksirkan, kerugian tidak mencapai jutaan rupiah. Namun, dari kejadian yang sudah ada seharusnya menjadi sentilan bagi pihak kampus untuk memperketat keamanan di seluruh sisi.
Ketua BEM FISIP, Rosad Ali turut mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian ini. Ia mengaku sudah melaporkan kejadian kepada pihak keamanan untuk mengecek CCTV.
“Lebih baik cek CCTV yang terpasang, kalo emang berfungsi,” Ungkap Rosad.
Kemalingan di Untirta bukan lagi hal baru, maka dari itu Rosad berharap pemasangan CCTV di titik-titik detail atau rawan dapat dimasifkan dan dipastikan berfungsi. Tidak hanya pajangan semata.
Reporter : Arif, Annisa/BU
Penulis : Aya/BU
Editor : Adi/BU
Hadeh, kemaren barang2 yang dibobol maling di masjid, sekarang sekret ormawa yang jadi tempat berikutnya..semoga aja cctv segera dipasang dan digunain sebaik-baiknya di tempat2 yang rawan pencurian, dan dari petugas keamanan juga harus melakukan pengawasan secara ketat terhadap orang yang ga dikenal