Bidikutama.com – Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), menyuarakan aspirasi mahasiswa dengan memasang “Saung Perlawanan” yang didirikan di depan gedung A kampus Untirta (24/11).
Saung digunakan untuk wadah menyalurkan aspirasi mengenai kejahatan terhadap kegiatan gerakan rakyat yang dilakukan aparatur Negara. “penistaan versi kami, penistaan terhadap gerakan rakyat dari kejahatan yang dilakukan aparatur Negara” tutur Dika selaku koordinator lapangan aksi.
LMND menyuarakan 6 tuntutan terhadap tindakan aparat dalam melakukan tindakan represif terhadap kaum tani di desa suka mulya yaitu (1) Tolak dan hentikan peramasan tanah kaum tani atas nama pembangunan, (2) Hentikan intimidasi dan kekerasan aparat terhadap suka mulya dan daerah lainnya, (3) Bebaskan petani disukamulya yang didikriminalisasi, (4) Libatkan selruh rakyat dalam menentukan kebijakan secara demokrasi sesuai UU NO 2 Tahun 2012, (5) Tarik mundur aparat dari desa sukamulya dan langkat Sumatera, (6) Tolak refroma agrarian palsu Jokowi-JK dan wujudkan reforma agrarian sejati. Sasaran aksi ini untuk mahasiswa, agar mahasiswa tahu permasalahan yang sedang terjadi terhadap petani.
“saya kurang setuju dengan proyek pembangunaan saat ini, yang saya tahu pembangunan infrastruktur sangat bagus untuk pembangunan ekonomi, tapi kenapa pembangunan infrastruktur ini sering kali merampas lahan produktif seperti misalnya lahan pertanian di desa sukamulya.” tambah Dika yang juga mahasiswa ilmu pemerintahan Untirta.
“Bagus, saya berharap tak hanya LMND saja yang tergugah hatinya untuk peka terhadap lingkungan yang peka terhadap lingkungan Indonesia, yang tadi banyak petani yang menggunakan saah sebagai lahan pencariannya. Ya apa kabar nasib petani itu? Saya berharap mahasiswa dapat peka terhadap lingkungan Indonesia yang konon katanya Indonesia sebagai Negara agraria tetapi malah menjadi Negara yang krisis akan agraria” tutur Nano Suratno mahasiswa Fakultas Hukum.
Reporter: Megah Putri, Lira Cruzados Editor: Aya Sridayanti